Tautan-tautan Akses

Waktu Kian Menipis Untuk Cegah Kelaparan di Yaman


Seorang anak malnutrisi tergolek di tempat tidurnya, di bangsal malnutrisi, rumah sakit al-Sabeen, Sana'a, Yaman, 10 September 2018. (Foto: dok).
Seorang anak malnutrisi tergolek di tempat tidurnya, di bangsal malnutrisi, rumah sakit al-Sabeen, Sana'a, Yaman, 10 September 2018. (Foto: dok).

Badan Urusan Pangan PBB (WFP) mengatakan, Rabu, waktunya semakin menipis bagi kelompok-kelompok bantuan di Yaman untuk mencegah kelaparan buruk di negara yang dikoyak perang itu.

WFP mengatakan, pintu-pintu masuk baru sangat dibutuhkan untuk mendatangkan bantuan pangan dan barang-barang impor ke negara itu, dan untuk mengatasi apa yang disebut krisis kelaparan yang berkembang di berbagai penjuru negara Arab yang miskin itu.

Perang saudara di Yaman telah memporak-porandakan kemampuan yang lemah negara itu untuk mencukupi kebutuhan pangan 29 juta orang penduduknya.

Data PBB menunjukkan, jumlah warga Yaman yang mengalami kelaparan dan tanpa bantuan telah meningkat menjadi 8,4 juta orang. Angka itu kemungkin meningkat sekitar 3,5 juta dengan segera menyusul jatuhnya nilai mata uang negara itu.

Para pekerja bantuan di Yaman juga mengkhawatirkan serangan pasukan koalisi pimpinan Saudi yang terus berlanjut dalam usaha mengambil alih kota pelabuhan Laut Merah yang dikuasai pemberontak. Hampir 80 persen barang impor ke Yaman masuk melalui pelabuhan itu, dan banyak di antaranya adalah bantuan kemanusiaan. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG