Tautan-tautan Akses

Vaksin Covid-19 Mendapat Tantangan Kepercayaan


Seorang wanita memegang botol kecil berlabel stiker "Vaksin Covid-19" dan jarum suntik medis dalam ilustrasi ini. (Foto: Reuters)
Seorang wanita memegang botol kecil berlabel stiker "Vaksin Covid-19" dan jarum suntik medis dalam ilustrasi ini. (Foto: Reuters)

Ekonomi tidak akan sepenuhnya pulih sampai vaksin Covid-19 tersedia, kata para ahli.

Tapi begitu vaksin tersedia, jajak pendapat menunjukkan seperempat hingga sepertiga orang Amerika tidak berencana untuk mendapatkannya.

Itu artinya mengakhiri pandemi dan membuat orang kembali bekerja bukan satu-satunya tantangan ilmu kedokteran, namun juga menjadi tantangan ilmu sosial.

Nita Patel, Direktur Penemuan Antibodi dan Pengembangan Vaksin di Gaithersburg, Maryland pada 20 Maret 2020. (Foto: AFP)
Nita Patel, Direktur Penemuan Antibodi dan Pengembangan Vaksin di Gaithersburg, Maryland pada 20 Maret 2020. (Foto: AFP)

Meskipun miliaran dolar dicurahkan untuk memecahkan masalah medis ini, namun tidak ada alokasi untuk mengatasi masalah sosial, demikian kata sebuah laporan baru.

"Kita tidak bisa hanya memiliki vaksin yang berhasil secara klinis namun juga harus memiliki vaksin yang bisa diterima secara sosial," kata Monica Schoch-Spana, salah seorang penulis laporan baru itu, seorang antropolog budaya dan sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security.

Para ilmuwan bergerak dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengembangkan vaksin yang aman dan efektif terhadap virus corona yang menyebabkan Covid-19. Tetapi "tidak ada cukup pandangan mengenai pentingnya memahami faktor manusia," kata Schoch-Spana.

Jadi dia dan 22 rekan penulis lainnya, termasuk ahli epidemiologi terkemuka, ahli vaksinasi dan ilmuwan sosial, menyusun laporan untuk menunjukkan dimana kesenjangan tersebut.

"Mengingat tingginya risiko dan bebannya pada lingkungan sosial, harus ada langkah-langkah tambahan yang diambil," katanya. [my/pp]

XS
SM
MD
LG