Tautan-tautan Akses

UU Baru Skotlandia Atur Penyediaan Pembalut Wanita Gratis


Produk pembalut wanita di sebuah rak supermarket di Glasgow, Inggris, 26 November 2020. Skotlandia menjadi negara pertama di dunia yang memberi perlindungan hukum atas hak untuk mendapatkan produk-produk pembalut wanita gratis. (Andy Buchanan / AFP)
Produk pembalut wanita di sebuah rak supermarket di Glasgow, Inggris, 26 November 2020. Skotlandia menjadi negara pertama di dunia yang memberi perlindungan hukum atas hak untuk mendapatkan produk-produk pembalut wanita gratis. (Andy Buchanan / AFP)

Sebuah undang-undang mulai berlaku di Skotlandia untuk memastikan produk-produk pembalut wanita tersedia gratis bagi siapa pun yang memerlukannya.
Pemerintah Skotlandia mengatakan negara ini menjadi yang pertama di dunia yang memberi perlindungan hukum atas hak untuk mengakses produk-produk pembalut wanita secara gratis sewaktu Period Products Act (UU Produk Pembalut Wanita) itu mulai berlaku hari Senin (15/8).

Berdasarkan UU baru itu, sekolah-sekolah, perguruan tinggi serta badan-badan pemerintah lokal harus menyediakan produk-produk seperti tampon dan pembalut wanita secara gratis di kamar mandi mereka. Pemerintah Skotlandia telah menginvestasikan jutaan poundsterling sejak 2017 untuk mendanai produk-produk itu secara gratis di berbagai lembaga pendidikan. Tetapi UU baru ini membuat langkah ini sebagai kewajiban hukum.

Sebuah aplikasi ponsel juga membantu warga menemukan tempat terdekat seperti perpustakaan atau pusat kegiatan masyarakat setempat, di mana mereka dapat memperoleh produk-produk itu.

“Memberikan akses ke produk-produk itu secara gratis adalah hal mendasar untuk kesetaraan dan martabat, dan menghilangkan rintangan finansial untuk mengaksesnya,” kata Menteri Keadilan Sosial Shona Robison.

“Ini semakin penting pada waktu orang menghadapi pilihan sulit terkait krisis biaya hidup, dan kami tidak pernah menginginkan siapapun berada dalam posisi itu ketika mereka tidak dapat mengakses produk-produk pembalut,” lanjutnya.

Legislasi itu, yang diloloskan dengan suara bulat pada tahun 2020, diajukan oleh anggota parlemen Monica Lennon, yang berkampanye menentang “period poverty” ketika seseorang memerlukan produk-produk haid tetapi tidak mampu mendapatkannya.

“Bangga atas apa yang telah kita capai di Skotlandia,” cuit Lennon hari Senin. “Kita adalah yang pertama tetapi bukan yang terakhir.”

Pemerintah Skotlandia mengatakan langkahnya ini merupakan yang terdepan di dunia. Negara-negara lain, termasuk Korea Selatan dan Selandia Baru, mengambil pendekatan yang mirip.

Tahun lalu pemerintah Selandia Baru mengatakan semua sekolah di negara itu akan menawarkan produk-produk pembalut secara gratis, sebagai bagian dari gerakan membantu siswi dari keluarga miskin yang terpaksa bolos sekolah karena period poverty itu. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG