Tautan-tautan Akses

Uskup Jerman Usulkan Pelajaran tentang Islam di Semua Sekolah Negeri


Kanselir Angela Merkel saat memberikan pelajaran sejarah untuk murid SMA di Berlin. (Foto: Dok)
Kanselir Angela Merkel saat memberikan pelajaran sejarah untuk murid SMA di Berlin. (Foto: Dok)

Uskup Heinrich Bedford-Strohm mengatakan mengajarkan Islam di sekolah-sekolah akan memberikan murid-murid Muslim kesempatan untuk mengambil pendekatan kritis terhadap agamanya.

Kepala Gereja Protestan di Jerman telah menyerukan agar Islam diajarkan di sekolah-sekolah negeri di seluruh negara, sebagai salah satu cara untuk membuat anak-anak muda Muslim tahan "godaan fundamentalis."

Uskup Heinrich Bedford-Strohm mengatakan kepada surat kabar Heilbronner Stimme bahwa mengajarkan Islam di sekolah-sekolah secara nasional akan memberikan murid-murid Muslim kesempatan untuk mengambil pendekatan kritis terhadap agamanya.

Tujuh dari 16 negara bagian federal di Jerman menawarkan pelajaran agama Islam di sekolah-sekolah mereka, mirip dengan pelajaran agama Kristen dan Katolik secara tradisional. Jerman memiliki sekitar empat juta warga Muslim, atau 5 persen dari populasi total.

Sikap terhadap Islam telah mengeras menyusul serangan-serangan militan di Eropa dan kedatangan lebih dari sejuta migran tahun lalu, sebagian besar dari mereka Muslim.

Gelombang migran ini telah memicu kebangkitan partai anti-imigrasi Alternative for Germany (AfD), yang bersikeras bahwa Islam melanggar konstitusi dan menginginkan larangan terhadap kubah masjid dan cadar. Hampir dua pertiga warga Jerman merasa Islam tidak memiliki tempat di negara mereka, menurut sebuah survei yang terbit bulan ini.

Selain itu, ratusan warga Jerman telah meninggalkan negaranya untuk bergabung dengan kelompok radikal Negara Islam (ISIS) di Suriah dan Irak sejak 2012, menurut kementerian dalam negeri, dan Bedford-Strohm mengatakan semua keyakinan di Jerman harus selaras dengan konstitusi demokratis negara itu.

"Toleransi, kebebasan agama dan kemerdekaan hati nurani harus berlaku pada semua agama," ujarnya dalam wawancara yang terbit hari Jumat (27/5).

Ia mengatakan asosiasi-asosiasi Islam di Jerman seharusnya bertanggung jawab atas pelajaran-pelajaran ini dan ia berharap mereka akan mengorganisir diri menjadi "mitra jelas" bagi negara Jerman.

Persaingan dan sengketa di antara asosiasi-asosiasi Islam telah memperumit upaya-upaya untuk mengelola perintah agama bagi Muslim di beberapa daerah, dan memperburuk hubungan dengan beberapa universitas yang melatih guru-guru untuk pelajaran-pelajaran Islam yang sudah ada. [hd/dw]

XS
SM
MD
LG