Tautan-tautan Akses

Upaya Hidupkan Lagi Perundingan Israel-Palestina Macet


Robert H. Serry, utusan utama PBB bagi proses perdamaian Timur Tengah, berbicara di depan Dewan Keamanan PBB (foto: Dok.).adquarters during a meeting on the situation in the Middle East including the Palestinian question Thursday, Sept. 17, 2009. (AP Pho
Robert H. Serry, utusan utama PBB bagi proses perdamaian Timur Tengah, berbicara di depan Dewan Keamanan PBB (foto: Dok.).adquarters during a meeting on the situation in the Middle East including the Palestinian question Thursday, Sept. 17, 2009. (AP Pho

Utusan PBB Timur Tengah, Robert Serry, khawatir waktu telah habis untuk mencapai solusi dua negara yang disepakati Israel-Palestina.

Dalam sebuah laporan kepada Dewan Keamanan PBB, Robert Serry mengutarakan, dalam sebulan terakhir ini terdapat upaya terus-menerus untuk menghidupkan kembali perundingan antara Israel dan Palestina di tengah-tengah apa yang disebutnya perkembangan yang mencemaskan di lapangan.

Ia mengatakan, "Usaha untuk memulai kembali perundingan langsung belum mencapai titik akhir, tetapi belum juga ada terobosan, sehingga menimbulkan kekhawatiran. Sementara perundingan tetap macet, peristiwa di lapangan terus menuju kepada arah yang keliru."

Serry menambahkan, Otorita Palestina menghadapi masalah finansial. Menurutnya, Saudi Arabia telah mengumumkan akan menyumbang 100 juta dolar dan Israel telah mentransfer separuh dari pungutan pajak bulanan kepada Otorita Palestina dua minggu sebelumnya. Serry juga menyerukan berbagai pihak lain agar segera memberi sumbangan.

Utusan PBB untuk Palestina, Riyad Mansour, memfokuskan pidatonya di depan Dewan Keamanan PBB pada apa yang disebutnya keberlanjutan kampanye permukiman Israel yang tidak sah, hambatan utama bagi dimulainya perundingan perdamaian.

Ia mengatakan, "Permukiman bertolak belakang dengan formula tanah bagi perdamaian, yang menjadi dasar keseluruhan proses perdamaian Timur Tengah. Tindakan Israel yang tidak sah itu terus merongrong segala upaya untuk memulai kembali proses tersebut, termasuk perundingan langsung antara Palestina dan Israel, berdasarkan pasal-pasal yang ada."

Wakil Israel, Haim Waxman, menyerukan agar kepemimpinan Palestina mencabut segala prasyarat dan segera melakukan lagi perundingan langsung dengan Israel.

"Pemerintah Israel siap bekerja keras untuk mencapai perdamaian yang abadi dengan rakyat Palestina melalui perundingan langsung. Rakyat Israel bersedia berkorban untuk mencapai tujuah yang luhur ini. Tetapi, sambil menanti Palestina kembali ke meja perundingan, rakyat Palestina terus mengambil berbagai langkah sepihak yang tidak membawa kita lebih dekat kepada perdamaian," tandasnya.

Wakil Amerika, Jeffrey DeLaurentis, mendesak kedua pihak untuk menghentikan tindakan sepihak yang disebutnya merongrong upaya untuk mencapai perdamaian. DeLaurentis menegaskan bahwa Amerika tidak menerima legitimasi kegiatan permukiman Israel, seraya memperingatkan bahwa Otorita Palestina dihadapkan pada krisis finansial terburuk.

"Israel, masyarakat donor, dan kepemimpinan Palestina, semuanya, mengambil langkah untuk menanggulangi krisis tersebut, tetapi kesenjangan finansial tetap besar dan konsekuensi gagal untuk menutup kesenjangan itu adalah fatal," tegasnya.

DeLaurentis juga memberitahu Dewan Keamanan PBB bahwa tembakan roket lagi ke Israel selatan dari Gaza benar-benar tak dapat diterima.
XS
SM
MD
LG