Tautan-tautan Akses

Upacara Doa Buddha Diadakan di Kamboja untuk Aktivis Thailand yang Hilang


Saudari Sitanun Satsaksit dari aktivis Thailand yang hilang, Wanchalearm Satsaksit, diculik pada awal tahun oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di Phnom Penh. (Foto: Reuters)
Saudari Sitanun Satsaksit dari aktivis Thailand yang hilang, Wanchalearm Satsaksit, diculik pada awal tahun oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di Phnom Penh. (Foto: Reuters)

Saudari seorang aktivis pro-demokrasi Thailand yang menurut kelompok hak asasi diculik oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di Kamboja, Jumat, meminta pihak berwenang untuk menyelesaikan kasus tersebut setelah mengadakan upacara doa Buddha untuk memperingati enam bulan sejak dia menghilang.

Wanchalearm Satsaksit, 37, dimasukkan ke dalam kendaraan di depan apartemennya di Phnom Penh pada bulan Juni, kata Human Rights Watch yang berbasis di New York. Polisi Kamboja sebelumnya mengatakan mereka tidak mengetahui telah terjadi penculikan.

Dalam upacara singkat di luar apartemen Wanchalearm, para biksu Buddha melantunkan doa-doa dan menyipratkan air suci.

Wanchalearm berbicara melalui ponselnya dengan Sitanun ketika dia diculik, kata kakak perempuan itu sebelumnya.

Sitanun mengatakan, keluarganya masih berharap bisa bertemu kembali dengan saudara laki-lakinya itu, tetapi tanggapan pihak berwenang di kedua negara tidak memadai.

Sitanun akan menghadiri sidang tentang kasus tersebut di pengadilan Phnom Penh pada 8 Desember, di mana dia berencana untuk mengirimkan foto dan video untuk menunjukkan bahwa saudara laki-lakinya berada di kota tersebut pada saat penculikannya.

Sedikitnya delapan aktivis Thailand lainnya yang melarikan diri dari negara itu setelah kudeta militer 2014 menghilang dari Laos, Kamboja, dan Vietnam, dan beberapa di antaranya kemudian ditemukan tewas.

Pihak berwenang Thailand mengatakan mereka tidak ada tahu menahu soal penghilangan paksa itu. [lt/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG