Tautan-tautan Akses

Untuk Kedua Kali, Makam Karl Marx di London Dirusak


Makam filsuf Jerman, Karl Marx, di kompleks pemakaman Highgate di utara London, 5 Februari 2019.
Makam filsuf Jerman, Karl Marx, di kompleks pemakaman Highgate di utara London, 5 Februari 2019.

Makam filsuf Jerman, Karl Marx, dirusak untuk kedua kali dalam dua pekan terakhir, kata pemakaman yang mengelola makam tersebut, Sabtu (16/2), seperti dilaporkan oleh kantor berita AFP.

Makam itu tampak corat-coret kata-kata dengan cat merah, seperti “arsitek genosida,” “teror dan penindasan” dan “pembunuhan massal.”

Ada juga tulisan “Doktrin kebencian” tertulis di makam tersebut, di antara slogan-slogan lainnya.

Sebelumnya pada 4 Februari, makam Marx, yang mengembangkan teori komunismen internasional, juga dirusak. Makamnya tampak seperti dirusak dengan alat tumpul dari metal.

Nisan marmer dengan nama Marx dan keluargnya, yang merupakan bagian tertua dan paling rapuh dari monument itu, tampak berkali-kali dihantam.

“Para perusak kembali ke Monumen Peringatan Marx, Pemakaman Highgate. Kali ini cat merah, ditambah nisan marmer tampak hancur,” kata Pemakaman Highgate, Sabtu, dalam cuitan di Twitter. Tampak foto-foto makam yang tertutup coretan-coretan dengan cat merah.

“Tidak masuk akal. Bodoh. Bebal. Apapun yang Anda pikirkan mengenai warisan Marx, ini bukan cara untuk menunjukkan hal itu,” katanya.

Marx pindah ke London pada 1849 dan tinggal di kota itu sepanjang hayatnya.

Teori-teori Marx menjadi dasar Komunisme. Dia meninggal pada 14 Maret 1883 dalam usia 64 tahun.

Monumen granit di utara London itu memiliki tinggi 3,7 meter dan atasnya ada patung Marx sebatas dada. Pembuatan patung itu didanai oleh Partai Komunis Inggris pada 1956. [ft]

XS
SM
MD
LG