Tautan-tautan Akses

Uni Eropa Desak Georgia Tarik UU “Pengaruh Asing”


Komisi Eropa pada Rabu (15/5) mengkritik Georgia karena meloloskan sebuah UU “Pengaruh Asing” yang menarget lembaga swadaya masyarakat (LSM) penerima dana dari luar negeri. (Foto: VOA)
Komisi Eropa pada Rabu (15/5) mengkritik Georgia karena meloloskan sebuah UU “Pengaruh Asing” yang menarget lembaga swadaya masyarakat (LSM) penerima dana dari luar negeri. (Foto: VOA)

Komisi Eropa pada Rabu (15/5) mengkritik Georgia karena meloloskan sebuah UU “Pengaruh Asing” yang menarget lembaga swadaya masyarakat (LSM) penerima dana dari luar negeri. Kritikan juga diberikan untuk tekanan terhadap protes warga yang menolak UU tersebut, dan Komisi Eropa mendesak negara itu untuk membalikkan keputusan.

“Adopsi terhadap UU ini secara negatif berdampak bagi upaya Georgia untuk bergabung dengan Uni Eropa. Kami mendesak pihak berwenang di Georgia untuk menarik UU itu,” kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah pernyataan bersama dengan eksekutif Uni Eropa yang lain.

Parlemen Georgia pada Selasa mengesahkan sebuah UU kontroversial, yang disebut oleh Amerika Serikat sebagai sebuah bentuk legislasi yang “bergaya Kremlin”. UU ini disebut bertujuan mencitrakan LSM sebagai “agen asing” untuk membungkam perbedaan.

Langkah ini memecah belah bekas republik Soviet ini, di mana mayoritas warganya ingin bergabung dengan Uni Eropa dan NATO, dan menurut jajak pendapat, warga negara ini sangat anti-Rusia.

Protes bermunculan menentang UU itu, dan perselisihan bahkan terjadi di luar gedung parlemen, antara anggota parlemen dari oposisi dan anggota Partai Georgian Dream yang berkuasa.

Partai Georgian Dream berupaya menggambarkan para pendemo sebagai gerombolan kekerasan. Mereka bersikukuh tetap berkomitmen untuk bergabung dengan Uni Eropa, dan menggambarkan UU tersebut bertujuan untuk meningkatkan transparansi pendanaan LSM.

UU ini meminta LSM dan media yang menerima lebih dari 20 persen dari anggaran mereka dari luar negeri untuk mendaftar sebagai badan yang “mendukung kepentingan kekuatan asing”.

Awalnya, Uni Eropa bermaksud untuk mengeluarkan pernyataan mereka atas nama seluruh 27 negara anggota, tetapi para diplomat mengatakan bahwa langkah itu digagalkan oleh keberatan dari Hongaria dan Slowakia.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, yang berhaluan kanan dan merupakan pemimpin Uni Eropa paling dekat dengan Rusia, adalah sekutu setia dari pemerintah Georgia. [ns/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG