Tautan-tautan Akses

UE Nyatakan Solidaritas dengan Prancis Soal Perjanjian Kapal Selam


Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell di New York, 20 September 2021. (AP Photo/Brittainy Newman)
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell di New York, 20 September 2021. (AP Photo/Brittainy Newman)

Negara-negara sekutu di Eropa Selasa (21/9) menyatakan dukungan bagi Prancis terkait keputusan AS dan Australia yang membatalkan kontrak pasokan kapal selam dengan Prancis. Sementara itu, perselisihan soal kapal selam ini mengancam tertundanya pembicaraan perdagangan dengan Washington dan Canberra.

Menteri Jerman untuk Eropa Michael Roth mengatakan krisis diplomatik Prancis dengan AS "menyadarkan kita semua" akan pentingnya penyatuan Uni Eropa yang sering terpecah mengenai kebijakan luar negeri dan keamanan.

Eropa memecah kebisuannya dan mendukung Prancis yang marah. Prancis menuduh Amerika Serikat, Australia, dan Inggris bekerja sama secara diam-diam untuk merundingkan pakta pertahanan AUKUS dan membatalkan pesanan Australia bernilai miliaran dolar untuk kapal selam Prancis, menggantinya dengan kontrak dengan AS.

Solidaritas yang ditunjukkan Jerman dan pejabat tinggi Uni Eropa itu disambut oleh Prancis, yang mengatakan kepercayaan yang memudar dengan Washington memperkuat alasan bagi Eropa untuk menetapkan arah strategisnya sendiri.

Menteri Prancis untuk urusan Eropa Clement Beaune menyebut pertikaian itu sebagai "masalah Eropa" bukan hanya masalah bagi Prancis. Ia mengingatkan itu ketika tiba untuk pembicaraan tingkat menteri di Brussels. Ia menambahkan bahwa penarikan pasukan AS yang kacau dari Afghanistan pada Agustus lalu juga merupakan sumber kejengkelan di kalangan negara-negara anggota Uni Eropa.

Menteri-menteri luar negeri Eropa menyatakan solidaritas dengan Prancis setelah membahas masalah kesepakatan kapal selam nuklir pada pertemuan Senin malam, kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.

Sebelumnya, Borrell mengatakan, aliansi pertahanan antara AS, Australia dan Inggris yang diumumkan pekan lalu, secara tidak sengaja diumumkan pada hari yang sama ketika Uni Eropa mengemukakan strategi Indo-Pasifik.

“Tentu saja kami terkejut dengan pengumuman yang datang bersamaan dengan pembatalan mendadak kontrak kapal selam dengan Prancis oleh pemerintah Australia, yang menurut mereka bertepatan dengan pengumuman ini. Dalam diskusi menteri mengenai hal itu, ini dianggap sangat mengecewakan,” kata Borrell.

“Pengumuman ini bertentangan dengan seruan bagi kerja sama yang lebih besar dengan Uni Eropa,” kata Borrell setelah pertemuan di New York, di mana para pejabat berkumpul untuk mengikuti pertemuan pemimpin dunia di Majelis Umum PBB.

Ia mengatakan telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne pada hari Senin, dan menekankan bahwa “berbagai tantangan sekarangini terhadap stabilitas di kawasan membutuhkan lebih banyak kerja sama dan koordinasi di antara mitra-mitra yang berpikiran sama,” dan “lebih sedikit konfrontasi.”

Pekan lalu, Presiden Joe Biden mengumumkan aliansi baru yang mencakup Inggris, yang akan memberi Australia sedikitnya delapan kapal selam bertenaga nuklir untuk menggantikan 12 kapal selam bertenaga diesel-listrik konvensional yang akan dibangun Prancis.

Prancis menanggapi seruan ini dengan menarik duta besarnya dari AS dan Australia. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG