Tautan-tautan Akses

Udara Memanas Robohkan Bidang Es di Antartika


Penguin berdiri di atas balok es yang meleleh di Antartika timur.
Penguin berdiri di atas balok es yang meleleh di Antartika timur.

Tim Ilmuwan mengatakan bahwa air lelehan dan hujan pada musim panas singkat di Antartika telah mengalir ke dalam retakan-retakan yang dalam.

Udara yang memanas memicu robohnya bidang es besar di Antartika pada 2002, menurut sebuah laporan Kamis (11/9) yang dapat membantu para ilmuwan memprediksi peristiwa yang sama di masa yang akan datang di benua beku tersebut.

Antartika merupakan kunci pada kenaikan tingkat permukaan laut, yang mengancam wilayah pesisir di seluruh dunia. Benua itu memiliki cukup es untuk menaikkan permukaan laut 57 meter jika semua es mencair, yang berarti bahwa bahwa sedikit es saja meleleh merupakan masalah.

Sampai penemuan ini, sebab pasti robohnya bidang es Larsen-B, sebuah massa es yang mengambang dan lebih besar dari Luksemburg di ujung gletser di Semenanjung Antartika, tidak diketahui. Beberapa ahli memperkirakan bahwa dataran es itu menipis akibat air laut dari bawah.

Menulis di jurnal Science, satu tim ilmuwan menyalahkan kenaikan suhu udara, mengatakan bahwa air lelehan dan hujan pada musim panas singkat di Antartika telah mengalir ke dalam retakan-retakan yang dalam.

"Robohnya bidang es Larsen-B kemungkinan besar merupakan respon terhadap pemanasan di permukaan," tulis mereka. Sejak 2002, beberapa bidang lain telah patah di sekitar Semenanjung Antartika, yang ada di bawah Amerika Selatan. (Reuters)

XS
SM
MD
LG