Tautan-tautan Akses

Twitter Blokir 18 Ribu Akun terkait ISIS


Akun Youtube milik komando pusat militer AS (CentCom) diretas oleh pendukung ISIS, 12 Januari 2015 lalu (foto: dok).
Akun Youtube milik komando pusat militer AS (CentCom) diretas oleh pendukung ISIS, 12 Januari 2015 lalu (foto: dok).

Pakar Amerika mengatakan perang melawan para pelaku jihad ISIS terjadi di medan pertempuran dan di internet, di mana 18 ribu akun Twitter terkait kelompok itu ditutup.

J.M Berger seorang ilmuwan dari Brookings Institution yang melacak para militan di media sosial, hari Selasa (27/1) mengatakan kepada anggota legislatif Amerika bahwa para pendukung ISIS “mendapat tekanan berat di mana para pengguna internetnya yang paling aktif dan berpengaruh menghadapi sejumlah pemblokiran”.

Twitter telah memblokir hampir 800 akun yang telah dipastikan milik ISIS sejak musim gugur tahun lalu tapi menurut survei berikutnya oleh Berger dan pakar lainnya Jonathan Morgan, pemblokiran ini mungkin baru permulaan saja karena hampir 18 ribu akun yang terkait dengan jaringan jihad itu diblokir pada periode yang sama.

Berger mengatakan kepada Komisi Hubungan Luar Negeri DPR, meskipun puluhan ribu akun twitter masih aktif, para penasihat kelompok ISIS di internet menyebut pemblokiran itu “sangat merugikan”. Kelompok ISIS sebelumnya bisa beroperasi di media sosial dengan cukup bebas sampai belakangan ini.

Tapi setelah ISIS merilis video pemenggalan wartawan Amerika James Foley yang mengerikan, Burger mengatakan Twitter, Facebook dan YouTube telah memberlakukan aturan-aturan yang lebih ketat untuk mencegah pemasangan-pemasangan posting yang mendukung teroris.

Pemblokiran itu kata Berger, menarget sebagian besar akun Twitter yang aktif, menghambat upaya-upaya propaganda kelompok ISIS tapi membiarkan akun yang kurang aktif supaya badan-badan intelijen bisa mengawasi pendukung kelompok itu.

Berger yakin kondisi saat ini mendekati tekanan yang tepat atas jaringan ISIS, memperlemah kemampuannya untuk mencapai tujuan-tujuannya dan memungkinkan Amerika untuk mengeksploitasi sumber intelijen dari jaringan anggota dan pendukungnya di internet.

Berger mengatakan, sekurangnya ada sekitar 45 ribu akun Twitter yang digunakan oleh pendukung ISIS termasuk akun-akun yang dibuat dan diblokir dalam beberapa bulan terakhir. Ia mengatakan kelompok ISIS menunjukkan keahlian khusus untuk memanfaatkan media sosial dan para komandan Amerika yang memimpin serangan udara internasional terhadap para pelaku Jihad di Irak dan Suriah telah menyampaikan keprihatinan mengenai dampak propaganda tersebut.

Menurut Berger, akun-akun Twitter yang paling aktif “bertindak secara terkoordinir untuk meningkatkan pesan ISIS, memasang di twitter tautan-tautan dan hashtags yang diarahkan pada propaganda ISIS dengan kecepatan yang luar biasa sehingga mudah dicari.

Studi yang disampaikan Berger itu, didanai oleh Google Ideas dan akan diterbitkan bulan Maret mendatang.

XS
SM
MD
LG