Tautan-tautan Akses

Turki Tangkap Wartawan ProKurdi dalam Penyelidikan 'Terorisme'


Foto ilustrasi yang menunjukkan sejumlah anggota kepolisian berjaga di sebuah lokasi di Ankara, Turki, pada 11 November 2022. (Foto: AP/Burhan Ozbilici)
Foto ilustrasi yang menunjukkan sejumlah anggota kepolisian berjaga di sebuah lokasi di Ankara, Turki, pada 11 November 2022. (Foto: AP/Burhan Ozbilici)

Sembilan warga Turki yang bekerja untuk media proKurdi ditangkap pada Selasa (23/4), di Turki, kata media tempat mereka bekerja dan pengacara mereka. Menurut seorang kerabat dari seorang wartawan yang ditangkap, mereka dituduh melakukan “kegiatan teroris.”

Empat perempuan dan lima laki-laki ditangkap saat fajar di Istanbul, ibu kota Ankara, dan Urfa, kota di Turki tenggara, kata pengacara dari organisasi kebebasan pers, Asosiasi Kajian Media dan Hukum (MLSA). Mereka yang ditangkap, kata MLSA, bekerja untuk organisasi berita termasuk Mezopotamia Agency dan surat kabar Yeni Yasam. Mereka terdiri dari jurnalis dan “karyawan pers.”

Kesembilan orang tersebut tidak diberi akses kepada pengacara selama 24 jam, kata MLSA dalam pesannya di X. Sampai Selasa pagi, “Tidak ada pernyataan mengenai alasan penahanan para jurnalis,” katanya.

Mezopotamia mengatakan seorang jurnalisnya ditangkap di Ankara dalam “sebuah operasi polisi di rumahnya.”

Seorang kerabat salah satu jurnalis itu, yang tidak mau namanya disebut, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa polisi muncul di rumah jurnalis itu saat fajar.

Dia mengatakan, keluarga para jurnalis telah diberitahu bahwa penangkapan itu “bagian dari penyelidikan yang dibuka pada 2022 atas aktivitas teroris.”

Para jurnalis yang berbasis di Istanbul ditahan pada Selasa di kantor polisi di kota tersebut, katanya.

Organisasi kebebasan pers internasional, Reporters Without Borders, yang dihubungi di Istanbul, mengatakan pihaknya tengah “memantau situasi itu dengan cermat.”

Di tempat lain, polisi Belgia menggeledah studio dua media Kurdi, Sterk TV dan Medya News, yang mengudara dari Belgia, kata kedua media tersebut dalam pernyataan kepada AFP.

Kantor kejaksaan Belgia, pada Selasa, mengatakan dalam pernyataan bahwa penggeledahan dilakukan “pada malam hari” “atas permintaan pengadilan Prancis,” yang berusaha “menetapkan kemungkinan bukti pendanaan teroris.”

Sebuah sumber yang dekat dengan operasi polisi itu dan meminta namanya tidak disebut mengatakan kepada AFP bahwa penggerebekan itu “tidak ada kaitannya” dengan penangkapan di Turki. [ka/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG