Tautan-tautan Akses

Tunisia Selenggarakan Pemilihan Legislatif


Perdana Menteri Tunisia Mehdi Jomaa (tengah) dan presiden badan pemilu yang baru dipilih Mohamed Chafik Sarsar (kiri) memeriksa kotak suara dan kertas suara sebelum didistribusikan ke TPS-TPS di Nabeul, 25 Oktober 2014.
Perdana Menteri Tunisia Mehdi Jomaa (tengah) dan presiden badan pemilu yang baru dipilih Mohamed Chafik Sarsar (kiri) memeriksa kotak suara dan kertas suara sebelum didistribusikan ke TPS-TPS di Nabeul, 25 Oktober 2014.

Rakyat Tunisia hari Minggu (26/10) menuju TPS-TPS untuk memilih parlemen permanen pertama negara itu sejak revolusi tahun 2011 yang menyebabkan Zine El-Abidine Ben Ali terpaksa mengundurkan diri sebagai presiden.

Warga Tunisia hari Minggu (26/10) memberikan suara dalam pemilu parlemen yang dinilai penting untuk menerapkan demokrasi pasca pergolakan di negara-negara Arab atau “Arab Spring”.

Kandidat-kandidat dari sekitar 90 partai politik bertarung memperebutkan 217 kursi di parlemen. Anggota-anggota parlemen itu kemudian akan memilih seorang perdana menteri baru.

Partai Ennahda – partai Islam moderat yang mendominasi pemilu tahun 2011 – merupakan satu dari dua partai yang diperkirakan akan memperoleh suara terbanyak.

Rachid Ghannouchi yang memimpin Ennahda, menggambarkan pemilu hari Minggu sebagai “hal yang bersejarah” dan “hari di mana mimpi generasi para syuhada, tahanan dan pengungsi menjadi kenyataan”.

Partai lain yang diperkirakan akan memperoleh dukungan luas adalah Nidaa Tounes, yang dipimpin Beji Caid Essebsi yang berusia 87 tahun. Partai yang anggota-anggotanya termasuk sebagian bekas pejabat rejim Ben Ali yang terguling menyebut dirinya sebagai satu-satunya partai yang mampu melawan kelompok Islam.

XS
SM
MD
LG