Tautan-tautan Akses

Trump Skeptis RUU Imigrasi Lolos di DPR


Presiden AS Donald Trump
Presiden AS Donald Trump

Sehari setelah Presiden Amerika Donald Trump membatalkan kebijakan memisahkan keluarga migran di perbatasan Amerika-Meksiko, DPR Amerika Kamis (21/6) ini akan mengadakan pemungutan suara atas dua RUU imigrasi yang akan menyelesaikan masalah pemisahan dan isu-isu lain yang secara kontras membedakan pandangan dua partai politik utama di Amerika.

Baca juga: Akhiri Pemisahan Keluarga di Perbatasan Amerika, Trump Tandatangani Perintah Eksekutif

Hasil pemungutan suara itu sulit diperkirakan. Salah satu RUU tergolong berhaluan keras, sementara yang lainnya merupakan hasil kompromi antara pihak konservatif dan moderat di Partai Republik.

Dalam cuitan Kamis pagi, Trump menyatakan sangsi RUU imigrasi akan mendapat dukungan suara yang diperlukan untuk meloloskannya di DPR, seraya menyalahkan fraksi Demokrat.

“Apa gunanya DPR membuat RUU imigrasi yang bagus kalau kita perlu 9 suara Demokrat di Senat, dan Demokrat hanya ingin menghambat [yang mereka rasa baik untuk mereka dalam pemilihan paruh waktu]. Fraksi Republik harus menyingkirkan aturan filibuster yang bodoh. Ini menyusahkan!.”

Filibuster adalah taktik mengulur-ulur waktu guna menghalangi diloloskannya suatu legislasi di parlemen.

RUU kompromi mencakup ketentuan yang mengharuskan anak-anak dan orang tua mereka ditahan bersama jika mereka melintasi perbatasan secara ilegal.

Legislasi itu juga akan menyediakan 25 miliar dolar untuk mendanai pembangunan tembok yang sering dijanjikan Trump, mengubah sistem lotere visa imigran dengan sistem yang berbasis kelayakan, dan menyediakan jalur menuju kewarganegaraan bagi imigran muda yang masuk secara ilegal ke Amerika sewaktu masih anak-anak.

Partai Republik memiliki mayoritas di kedua majelis di Kongres Amerika. Para pemimpin partai tersebut, termasuk Presiden Trump dan Ketua DPR Paul Ryan, telah melobi sejumlah legislator pekan ini dengan harapan memperoleh dukungan bagi legislasi itu. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG