Tautan-tautan Akses

Trump Kembali Serang Media dan Demokrat Terkait Isu Perbatasan


Presiden AS Donald Trump (tengah) berbicara pada pertemuan dengan anggota Kongres AS dari partai Republik di Gedung Putih, Rabu (20/6).
Presiden AS Donald Trump (tengah) berbicara pada pertemuan dengan anggota Kongres AS dari partai Republik di Gedung Putih, Rabu (20/6).

Presiden AS Donald Trump kembali melancarkan serangannya terhadap media dan Partai Demokrat terkait cara mereka menggambarkan kebijakan pemerintahannya yang memisahkan keluarga-keluarga migran setelah mereka secara ilegal melewati perbatasan bagian selatan Amerika.

Melalui cuitannya di Twitter, pemimpin AS itu mengecam media-media berita AS karena tidak menyebutkan keamanan dan keselamatan AS ketika membicarakan imigrasi ilegal. Ia mengklaim bahwa UU imigrasi AS merupakan yang terlemah dan terburuk di dunia, dan Partai Demokrat berusaha sedemikain rupa untuk mempertahankannya.

"Ini kesalahan Demokrat, mereka tidak memberi kita cukup suara yang diperlukan untuk meloloskan UU imigrasi yang baik,” kata Trump, tanpa mengindahkan fakta bahwa Partai Republik lah yang mengontrol kedua majelis di Kongres.

Dalam cuitannya itu Trump mengatakan, Partai Demokrat menginginkan perbatasan yang terbuka, yang menghasilkan kejahatan yang mengerikan, sementara orang-orang Partai Republik menginginkan keamanan.

Serangan terbaru Trump terhadap dua target favorit ini muncul beberapa jam setelah ia bertemu para sejawatnya dari Partai Republik di DPR, dan menyerukan dukungannya bagi dua RUU imigrasi yang sedang dipertimbangkan di DPR untuk merombak kebijakan-kebijakan imigrasi AS dan menghentikan kebijakan pemisahan anak-anak dari orang-orang tua mereka di perbatasan AS-Meksiko. Tidak jelas RUU mana yang cukup mendapat dukungan suara untuk lolos dari DPR.

Trump dan para pembantu utamanya dikecam keras terkait kebijakan imigrasi pemerintahannya yang memisahkan keluarga-keluarga di perbatasan. Dalam dua bulan terakhir, lebih dari 2.300 anak dikiirmkan ke pusat-pusat penahanan, sementara orang tua mereka dipenjara di tempat lain dan didakwa memasuki AS secara ilegal.

Kecaman-kecaman itu datang dari berbagai kelompok bisnis, pemimpin agama, tokoh-tokoh Partai Demokrat dan bahkan sejumlah tokoh Partai Republik. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG