Tautan-tautan Akses

Trump Menarget Jurnalis soal Dokumen Pajak Tahun 2005


Pemandu acara pada jaringan televisi MSNBC Rachel Maddow (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (foto: ilustrasi).
Pemandu acara pada jaringan televisi MSNBC Rachel Maddow (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (foto: ilustrasi).

Presiden AS Donald Trump menggunakan jejaring sosial Twitter untuk memposkan pernyataan yang yang tampaknya ditujukan untuk mendeskreditkan seorang jurnalis peraih Pulitzer yang sekaligus pakar pajak yang mengaku secara tak terduga menerima surat berisi dua halaman dokumen pajak Trump tahun 2005.

Trump mencuitkan: “Adakah orang yang benar-benar percaya bahwa seorang wartawan, yang tidak dikenal, mengecak kota suratnya dan menemukan salinan dokumen pajak saya. Berita bohong.”

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Presiden Donald Trump punya penghasilan lebih dari 150 juta dollar dalam tahun 2005, dan membayar pajak pendapatan 38 juta dollar. Pernyataan itu sekaligus mendamprat laporan televisi yang mengungkapkan dokumen pajak itu sebagai “tindakan yang melanggar hukum.”

Pernyataan yang dikeluarkan hari Selasa (14/3) malam itu dikeluarkan sebelum jaringan televisi MSNBC menyiarkan laporan wartawan Rachel Maddow yang mengatakan ia mendapatkan dua halaman dokumen pajak Trump dari tahun 2005. Maddow mengatakan dokumen itu diperolehnya dari David Cay Johnson, seorang kolumnis dan pemenang hadiah Pulitzer.

Johnston mengatakan kepada Rachel Maddow bahwa ia menemukan dokumen pajak Trump itu di dalam kotak suratnya. Katanya, ia tidak tahu siapa pengirimnya dan mengapa dokumen itu dikirimkan kepadanya.

Maddow kemudian mengirim salinan dokumen pajak itu ke Gedung Putih untuk minta komentar resmi dan pemerintah mengeluarkan pernyataannya sebelum laporan Maddow itu disiarkan hari Selasa malam.

Pernyataan Gedung Putih mengatakan “ada orang-orang yang demikian bersemangatnya untuk menaikkan rating studionya dan bersedia melanggar hukum, hanya untuk menyiarkan laporan tentang dua halaman dokumen pajak yang sudah berumur lebih dari 10 tahun.”

Kata pernyataan Gedung Putih itu lagi: “Sebelum terpilih menjadi presiden, Trump adalah salah seorang pebisnis yang paling sukses di dunia. Adalah sama sekali melanggar hukum kalau orang mencuri dan menyiarkan dokumen pajak. Media yang tidak jujur bisa saja meneruskan usaha ini, tapi presiden akan memusatkan perhatian pada program-programnya sendiri.”

Dokumen pajak yang bocor itu sebetulnya menguntungkan presiden, yang mengklaim telah membayar pajak dengan adil.

Pada program “Good Moorning America” di stasiun televisi ABC, Rabu, Johnston mengatakan, ada kemungkinan ia menerima bocoran dokumen pajak tahun 2005 dari Trump sendiri atau orang yang dekat dengannya. Johnston mengatakan, Trump memiliki sejarah sering membocorkan informasi.

Johnston mengatakan, bagian penting yang tidak diperoleh dari dokumen pajak itu adalah sumber pendapatan karena itu bisa mengungkapkan “kepada siapa Trump berhutang budi” dan mengukuhkan atau membantah tuduhan mengenai hubungan kontroversialnya dengan bisnis Rusia.

Dokumen pajak Trump itu juga menunjukkan, bisnisnya merugi 103 juta pada tahun itu namun ia membayar pajak sebesar 24,5 %. Angka itu jauh lebih tinggi dari rata-rata yang dibayarkan warga Amerika setiap tahunnya, yakni 10%. Namun, lebih rendah dari yang dibayarkan oleh orang-orang berpendapatan di atas 1 juta dolar pada tahun itu, yakni 27,4 %.

Trump berulangkali mengatakan ia tidak bisa mengumumkan dokumen pajaknya, karena dokumen-dokumen itu sedang diaudit oleh Kantor Pajak, tapi Kantor Pajak Amerika mengatakan pernyataan itu tidak betul.

Sejak Trump masuk ke Gedung Putih tanggal 20 Januari, lebih dari satu juta orang Amerika telah menanda-tangani petisi elektronik menuntut supaya presiden mengumumkan dokumen-dokumen pajaknya seperti yang banyak dilakukan presiden-presiden sebelumnya. [ab/as]

XS
SM
MD
LG