Tautan-tautan Akses

Trump Didakwa Terkait Penyimpanan Dokumen Rahasia


Mantan Presiden AS Donald Trump saat hadir di acara pengumuman pencalonannya kembali sebagai presiden AS di Mar-a-Lago, Florida, pada 15 November 2022. (Foto: AP/Andrew Harnik)
Mantan Presiden AS Donald Trump saat hadir di acara pengumuman pencalonannya kembali sebagai presiden AS di Mar-a-Lago, Florida, pada 15 November 2022. (Foto: AP/Andrew Harnik)

Dalam perkembangan terbaru yang mengejutkan, dewan juri federal di Florida mendakwa mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pada Kamis (8/6), terkait penyimpanan dokumen pemerintah yang bersifat rahasia setelah ia pergi meninggalkan Gedung Putih.

Trump sendiri sebelumnya di hari yang sama mengatakan bahwa ia telah didakwa dalam penyelidikan federal terkait penanganan dokumen rahasia seusai menjabat di Gedung Putih.

"Pemerintahan Biden yang korup telah memberi tahu pengacara saya bahwa saya telah didakwa, tampaknya terkait Boxes Hoax," tulis Trump di platformnya, Truth Social, menyampaikan berita mengejutkan bahwa ia telah didakwa secara pidana untuk kedua kalinya.

Dalam postingannya, Trump, yang mencalonkan kembali untuk menjadi presiden pada pemilihan 2024, mengatakan ia telah dipanggil ke gedung pengadilan federal pada Selasa (13/6) di Miami. "Saya tidak pernah menyangka ini bisa terjadi pada mantan Presiden Amerika Serikat," tulisnya.

Dakwaan tersebut masih belum dibeberkan, namun tujuh media di AS yang mengutip sumber yang mengetahui kasus tersebut melaporkan bahwa dakwaan itu berisi beberapa tuntutan pidana.

Pengacara Trump, James Trusty, mengatakan kepada stasiun televisi CNN bahwa dakwaan itu termasuk sengaja menyimpan informasi pertahanan nasional, membuat pernyataan bohong, dan konspirasi.

Dalam surat izin penggeledahan terhadap kediaman Trump di Mar-a-Lago, Florida, tahun lalu, Biro Penyelidik Federal (FBI) menyebutkan tiga undang-undang yang mungkin telah dilanggar oleh Trump.

Yang pertama adalah terkait Undang-undang Spionase yang melarang penyebaran atau penyimpanan tanpa izin dari "informasi pertahanan nasional" seperti dokumen pemerintah yang bersifat rahasia.

Pasal lainnya yang disebut oleh FBI adalah gangguan terhadap investigasi federal dengan menghancurkan, mengubah dan memalsukan bukti.

Pelanggaran terhadap kedua undang-undang tersebut diancam hukuman 10 hingga 20 tahun penjara.

Dakwaan tersebut membuat Trump menjadi mantan presiden pertama yang didakwa di pengadilan federal.

Trump saat ini juga tengah menghadapi dakwaan terpisah di mana ia didakwa melakukan kejahatan dalam kasus terkait pembayaran uang suap menjelang pilpres kepada seorang bintang porno yang mengatakan ia berselingkuh dengannya.

Dakwaan itu dijatuhkan pada Maret lalu. Penasihat khusus Jack Smith, yang ditunjuk Jaksa Agung Merrick Garland, telah menyelidiki dokumen rahasia yang disimpan Trump di kediamannya di Mar-a-Lago setelah meninggalkan Gedung Putih. [ka/jm/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG