Tautan-tautan Akses

Trump dan Partai Republik Kecam 'Serangan' Biden terhadap Agama Kristen


Kandidat presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump, kiri, 9 Maret 2024 dan Presiden Joe Biden, kanan, 27 Januari 2024. (Foto: AP)
Kandidat presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump, kiri, 9 Maret 2024 dan Presiden Joe Biden, kanan, 27 Januari 2024. (Foto: AP)

Donald Trump dan Partai Republik menyerang Presiden Joe Biden pada Sabtu (30/3) karena dianggap melakukan serangan terhadap Kekristenan, setelah pemimpin AS tersebut memproklamasikan Hari Visibilitas Transgender yang kali ini bertepatan dengan perayaan Paskah.

Hal itu merupakan pertikaian terbaru terkait budaya yang mempengaruhi persaingan menuju Gedung Putih. Trump sedang berupaya meraih dukungan dari kelompok agama konservatif, sementara Biden menegaskan dirinya sebagai pemimpin bagi AS yang inklusif.

Biden pada Jumat memproklamasikan Hari Visibilitas Transgender, yang jatuh setiap tahun pada 31 Maret, yang kali ini juga merupakan Minggu Paskah.

Dalam sebuah pernyataan yang mengecam pernyataan Biden yang “menghujat”, juru bicara kampanye Trump, Karoline Leavitt, mengatakan tindakan tersebut adalah bagian dari “serangan bertahun-tahun Pemerintahan Biden terhadap iman Kristen.”

"Kami meminta agar kampanye Joe Biden dan Gedung Putih mengeluarkan permintaan maaf kepada jutaan umat Katolik dan Kristen di seluruh Amerika yang meyakini bahwa esok hanya untuk satu perayaan, yaitu kebangkitan Yesus Kristus."

Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson mengatakan di X bahwa "keterlaluan dan menjijikkan" untuk menyatakan "Minggu Paskah sebagai 'Hari Transgender.'"

“Rakyat Amerika memperhatikannya,” tambahnya.

Gedung Putih membalas dengan pernyataan yang menunjukkan bahwa Biden, seorang Katolik yang taat, "berjuang untuk menyatukan orang-orang dan menjunjung tinggi martabat dan kebebasan setiap orang Amerika."

“Sedihnya, tidak mengherankan jika para politisi berusaha memecah belah dan melemahkan negara kita dengan retorika yang kejam, penuh kebencian, dan tidak jujur,” kata juru bicara Andrew Bates dalam sebuah pernyataan.

"Presiden Biden tidak akan pernah memanfaatkan keyakinannya untuk kepentingan politik atau keuntungan pribadi," tambahnya. Hal itu sekaligus menjadi pernyataan yang menegaskan perbedaan Biden dengan Trump yang minggu ini mendorong pendukungnya untuk membeli Alkitab "God Bless the USA Bible" seharga $59,99.

Trump dan anggota Partai Republik menggunakan kekhawatiran kelompok konservatif terkait hak-hak transgender, karena beberapa negara bagian membatasi layanan yang mendukung identitas gender bagi anak di bawah umur dan melarang orang menggunakan kamar mandi yang tidak sesuai dengan jenis kelamin mereka saat lahir.

“Kami akan melarang laki-laki berpartisipasi dalam olahraga perempuan,” kata Trump pada kampanye, saat ia menyoroti prioritas kebijakan jika ia terpilih kembali untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG