Tautan-tautan Akses

Tradisi Buang Barang di New York, Sambut Pergantian Tahun


Jody Watkins menghancurkan komputer lamanya pada acara "Good Riddance Day" di Times Square, New York, 28 December 2013. (Foto: dok).
Jody Watkins menghancurkan komputer lamanya pada acara "Good Riddance Day" di Times Square, New York, 28 December 2013. (Foto: dok).

Menjelang tahun baru, pesta pergantian tahun umum diadakan di berbagai kawasan dunia, di New York sebagian warga menyambut pergantian tahun dengan Good Riddance Day, hari mereka membuang benda-benda yang ingin mereka lupakan di tahun yang baru.

Hari Rabu (28/12), orang-orang berkumpul di Times Square di New York membuang barang-barang yang tidak mereka sukai pada tahun 2016 dan mencetuskan harapan mereka untuk tahun yang baru.

Acara ini diadakan oleh Times Square Alliance, organisasi nirlaba yang didirikan tahun 1992 untuk menggali kreativitas, memperbaiki serta mempromosikan kawasan Times Square di New York. Organisasi ini mengkoordinasikan berbagai acara besar di Times Square seperti perayaan malam tahun baru, dan awal musim dingin.

Tim Tompkins pemimpin organisasi Times Square Alliance menjelaskan tentang program Good Riddance Day ini.

Seorang peserta melempar kertas berisi pesan yang ingin disobeknya pada acara "Good Riddance Day" di Times Square, New York, 28 Desember 2016.
Seorang peserta melempar kertas berisi pesan yang ingin disobeknya pada acara "Good Riddance Day" di Times Square, New York, 28 Desember 2016.

“Ini adalah hari untuk membuang kenangan karena bagian dari siklus untuk mempersiapkan tahun baru bukan hanya menyambut masa depan dan mengatakan apa yang ingin kita capai tahun depan, tapi juga mengatakan apa yang ingin kita lupakan dari tahun lalu, dan tahun 2016 merupakan tahun yang berat,” jelasnya.

Lauri Kastel, adalah penggemar penyanyi terkenal David Bowie yang meninggal awal Januari 2016.

“Saya membuang kenangan mengenai kematian David Bowie. Saya masih berduka karenanya dan kami adalah penggemar fanatik dan mengagumi musik, karya, gayanya yang spektakuler dan tidak mengenal takut”.

Peserta lainnya Michelle Strayhoron, menghancurkan setumpuk rekening. “Pada dasarnya saya ingin bebas utang. Agar bisa bebas dari utang kita harus memulai lagi. Itu yang paling penting," lanjutnya.

Seorang peserta lainnya yang menjadi korban pencurian identitas, menghancurkan rekening-rekening pengobatan yang berisi nama dan alamatnya dari tahun lalu. Katanya lebih aman untuk menghancurkan semua dokumen yang berisi identitasnya.(my/isa)

XS
SM
MD
LG