Tautan-tautan Akses

Tradisi Natal Bernyanyi Bersama Orkestra Handel Messiah


Orkestra Handel Messiah saat tampil di pusat seni ternama di Washington DC, "Kennedy Center".
Orkestra Handel Messiah saat tampil di pusat seni ternama di Washington DC, "Kennedy Center".

Bernyanyi lagu klasik bersama orkestra untuk menyambut Natal di Washington DC

Suasana megah dan gegap gempita terasa saat lagu klasik “Halleluya” ciptaan Handel dinyanyikan bersama oleh lebih dari 2.000 orang di pusat seni Kennedy Center di Washington DC. Ruangan yang dirancang khusus dengan teknologi tata suara canggih ini membawa hadirin keluar dari kejenuhan bumi dan beranjak ke suasana surgawi.

Jeff Genota adalah salah satu warga Washington DC keturunan Filipina yang pertama kali datang ke acara Messiah Sing-Along ini. Ia menyanyikan bagian tenor dan sudah tidak asing lagi dengan lagu-lagu dalam kumpulan musik Handel Messiah. Jeff mengaku sangat kagum dengan Handel karena karyanya yang sarat makna dan pesan tentang Alkitab tentang kedatangan Juru selamat. Jeff berkata, “Saya sangat menikmati bisa bernyanyi mengikuti musik karena pesan Natal yang terkandung dalam lagu-lagu ini sangat mendalam dan mudah direnungkan kalau ikut dinyanyikan”.

Tradisi yang sudah berlangsung selama 40 tahun ini menjadi salah satu kegiatan favorit warga Amerika yang datang dari berbagai kota menjelang Natal. Beberapa diantara mereka mengaku kalau mereka datang dari pesisir Barat khusus untuk menghadiri acara ini.

“Sing -Along” mengharuskan hadirin mengikuti not balok dengan cermat lewat kumpulan buku musik “Handel Messiah”.
“Sing -Along” mengharuskan hadirin mengikuti not balok dengan cermat lewat kumpulan buku musik “Handel Messiah”.

Bernyanyi bersama atau “Sing -Along” mengharuskan hadirin mengikuti not balok dengan cermat lewat kumpulan buku musik “Handel Messiah”. Buku musik lengkap ini djual di lokasi dengan harga 9 dolar atau sekitar 45 ribu rupiah.

Buku ini digunakan setiap tahun dan merupakan investasi yang berharga untuk bisa mengikuti musik dan ikut bernyanyi. Hadirin ikut bernyanyi sesuai dengan jenis suara masing-masing, Soprano, Alto, Tenor atau Bas di bagian paduan suara atau koor. Hadirin diberi petunjuk oleh konduktor yang memimpin okestra dan membalikkan badan saat hadirin diharpkan bernyanyi bersama.

Di awal konser, konduktor utama memberi semangat pada hadirin untuk bernyanyi tanpa malu-malu dan segan dengan tetangga di bangku sebelah. Hampir 10 lagu dipertunjukkan dan dinyanyikan bergantian antara pemusik, penyanyi solo dan semua hadirin.

Acara populer ini memberi kesempatan bagi siapa saja yang ingin merasakan suasana Natal asal bersedia mengantri untuk mendapatkan tiket gratis. Tiket dibagikan pukul 6 sore atau 2 jam sebelum konser dimulai. Pengunjung mulai memenuhi aula tempat mengantri 6 jam sebelum acara dimulai. Ellen, seorang warga Washington DC, datang sejak pukul 9 pagi untuk mulai mengantri.

Dedikasinya membuahkan hasil, sebagai orang pertama ia mendapat empat duduk ideal tepat di depan panggung orkestra. Antrian panjang dibatasi 4 baris kali 70 meter yang diteruskan hingga keluar gedung. Pengantri diharapkan untuk menghemat tempat berdiri atau duduk untuk mengurangi jumlah orang yang harus mengantri di luar gedung dan di suhu udara sekitar 0 derajat Celcius.

Popularitas acara ini membuat orang rela mengantri bahkan semalam suntuk seperti yang dilakukan sampai 3 tahun lalu. Tiket dibagikan saat pusat kesenian buka pukul 8 pagi dan orang mulai mengantri sejak sore sebelumnya. Mereka membawa tenda, selimut dan minuman panas dan membentuk antrian tenda panjang mengitari gedung Kennedy Center. Bagi sebagian orang, mengantri semalam suntuk ini juga sudah menjadi bagian dari tradisi menjelang Natal dan bila dilakukan bersama teman-teman, bisa menjadi pengalaman seru yang menyenangkan. Kebijakan ini diratifikasi dan sekarang Kennedy Center membiarkan orang untuk mengantri di dalam gedung beberapa jam sebelum acara dimulai.

Jeff yang menanti sekitar 3 jam sebelum acara dimulai mengatakan ia rela menganti sekitar 4 jam sebelum acara dimulai untuk mendapatkan tiket tapi menganggap tempat duduk tidak terlalu berpengaruh karena ia masih bisa menikmati musik dan ikut bernyanyi dari tempat duduk manapun di ruangan orkestra tersebut. Lagu favorit Jeff adalah “And the Glory of the Lord” yang menurutnya adalah lagu yang agung dan menyentuh. Ia tidak sabar untuk kembali bernyanyi bersama ribuan pecinta musik dari latar belakang agama apapun yang antusias dan mendalami pesan Natal sekali lagi lewat tradisi ini.

XS
SM
MD
LG