Tautan-tautan Akses

‘Titik Raksasa’ Kedua Ditemukan di Yupiter, Dingin dan Jauh Berada di Puncak


Gambar komposit yang disediakan oleh NASA hari Kamis, 30 Juni 2016 menunjukkan aurora di planet Jupiter (foto: NASA/ESA/Hubble via AP)
Gambar komposit yang disediakan oleh NASA hari Kamis, 30 Juni 2016 menunjukkan aurora di planet Jupiter (foto: NASA/ESA/Hubble via AP)

Para ilmuwan menemukan satu lagi ‘Titik Raksasa’ di planet Yupiter yang bersuhu rendah dan terletak jauh di puncak planet tersebut.

Satu lagi ‘Titik Raksasa’ ditemukan di planet Yupiter, yang ini bersuhu rendah dan terletak jauh di puncaknya.

Para ilmuwan melaporkan hari Selasa (11/4) sebuah kawasan gelap yang membujur sepanjang 24.000 kilometer dan melintang sejauh 12.000 kilometer. Ini adalah atmosfir bagian atas dan suhunya jauh lebih dingin dibanding kawasan sekitarnya yang panas, sehingga disebut Titik Dingin Raksasa. Dan berbeda dengan Titik Merah Raksasa di planet raksasa tersebut, sistem cuaca yang baru ditemukan ini terus berubah bentuk maupun ukurannya. Titik ini terbentuk dari energi aurora kutub planet Yupiter.

Sebuah tim yang dipimpin seorang warga Inggris menggunakan teleskop di Chile untuk memetakan temperatur dan kepadatan atmosfir Yupiter. Ketika para peneliti membandingkan data denga ribuan gambar yang diambil bertahun-tahun lampau dengan teleskop di Hawaii, Titik Dingin Raksasa tampak menonjol. Bisa jadi usianya sudah ribuan tahun.

“Titik Dingin Rakasa jauh lebih mudah menguap dibandingkan Titik Merah Raksasa yang berubah pelan-pelan … namun telah muncul kembali selama kita memiliki data untuk pencarian titik tersebut, selama lebih 15 tahun,” ujar penulis utama studi ini, Tom Stallard, dari the University of Leicester dalam sebuah pernyataan.

Stallard mengatakan atmosfir Yupiter sebelah atas mungkin mengandung ciri-cirinya. Para ilmuwan akan terus waspada untuk menemukan ciri-ciri lainnya sementara juga mempelajari Titik Dingin Raksasa secara lebih rinci, dengan menggunakan teleskop darat selain juga wahana angkasa milik NASA, Juno, yang mengorbit di sekitar planet Yupiter, ujarnya.

Studi ini dipublikasikan dalam Geophysical Research Letters, sebuah jurnal dari the American Geophysical Union. [ww]

XS
SM
MD
LG