Tautan-tautan Akses

Tiongkok Sambut Positif Pengurangan Emisi Karbon


Kepala delegasi Tiongkok, Xie Zhenhua berbicara pada konferensi pers pada COP17 di Durban, Afrika Selatan (12/5).
Kepala delegasi Tiongkok, Xie Zhenhua berbicara pada konferensi pers pada COP17 di Durban, Afrika Selatan (12/5).

Kepala delegasi Tiongkok pada konferensi iklim PBB di Afrika Selatan telah mengisyaratkan Tiongkok bersedia menerima persetujuan mengikat untuk mengurangi emisi. Meskipun perjanjian itu tidak akan ditandatangani sebelum tahun 2020, banyak peserta konferensi berharap langkah Tiongkok itu akan memperngaruhi negara-negara penghasil polusi terbesar di dunia dan negara maju lainnya.

Uni Eropa telah mendesak negara-negara lain pada konferensi iklim PBB yang disebut COP17 untuk menerima peraturan mengikat secara hukum untuk mengurangi emisi karbon yang memicu perubahan iklim global.

Komisaris Uni Eropa urusan perubahan iklim, Connie Hadegaard mengatakan delegasi Eropa akan membahas upaya itu dengan negara penghasil polusi terbesar, Tiongkok.

Ia mengatakan, “Tiongkok selalu mendukung kesepakatan-kesepakatan yang mengikat dan itulah pertanyaan penting bagi Tiongkok, yakni apakah dengan peraturan yang mengikat secara hukum itu akan membuat Tiongkok terikat secara hukum?”

Kepala delegasi Tiongkok, Xie Zhenhua menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan Tiongkok akan menyetujui sebuah kesepakatan jika syarat-syarat tertentu dipenuhi.

Syarat-syarat itu termasuk Uni Eropa menyetujui perpanjangan Protokol Kyoto yang mengharuskan negara-negara mengurangi emisi karbon dan bahwa istilah kesepakatan hukum akan berbeda berdasarkan “kemampuan nasional” masing-masing negara.

Xie yang berbicara lewat seorang penterjemah juga mengatakan pemerintah-pemerintah harus terlebih dahulu memenuhi janji pengurangan emisi yang mereka setujui pada dua konferensi iklim sebelmnya yaitu di Kopenhagen, Denmark dan Cancun, Meksiko sebelum mempertimbangkan kesepakatan yang mengikat secara hukum pada tahun 2020.

Sementara delegasi Tiongkok berbicara dengan wartawan di lantai dasar Pusat Konferensi Internasional Durban, di lantai atas, para pemimpin kelompok LSM mengadakan konferensi pers yang menyuarakan keluhan mereka mengenai sikap Amerika dalam konferensi itu.

Beberapa anggota panel itu mengatakan kesediaan Tiongkok menyetujui kerangka kerja legal untuk mengurangi emisi akan mendorong negara-negara lain.

Kumi Naidoo, direktur eksekutif LSM Greenpeace International mengatakan, “Sebenarnya Tiongkok dan Amerika perlu melakukan pembicaraan di sini, di Durban dan bukan pembicaraan yang terjadi antar perunding, tetapi antara pemimpin Tiongkok Hu Jintao dan Presiden Amerika Barack Obama untuk berunding pada tingkatan senior, karena kita tidak boleh lupa bahwa isu ini sebenarnya berakar dari negara masing-masing.”

Tiongkok dan Amerika sebenarnya sudah menggariskan kebijakan serupa dalam konferensi COP17 ini. Kedua negara telah menyerukan negara-negara lain untuk memenuhi target yang ditetapkan pada konferensi sebelumnya untuk membahas langkah-langkah lanjutan. Tiongkok mengatakan telah menetapkan target untuk mengurangi 17 persen emisi dalam lima tahun mendatang, sementara Amerika berjanji akan mengurangi dengan jumlah yang sama pada tahun 2020.

Namun Amerika telah dituduh menghambat kemajuan perundingan-perundingan itu sementara kebijakan Tiongkok telah disambut hangat.

XS
SM
MD
LG