Tautan-tautan Akses

Tiongkok Isyaratkan Kesediaan Berdialog soal Laut Cina Selatan


Menlu AS Hillary Rodham Clinton Kiri) dan Menlu Tiongkok Yang Jiechi berjabat tangan sebelum menghadiri pertemuan regioanal ASEAN di Phnom Penh (12/7).
Menlu AS Hillary Rodham Clinton Kiri) dan Menlu Tiongkok Yang Jiechi berjabat tangan sebelum menghadiri pertemuan regioanal ASEAN di Phnom Penh (12/7).

AS mendesak negara-negara Asia Tenggara agar menanggulangi sengketa wilayah seperti pertikaian atas Laut Cina Selatan dengan bekerjasama dan melalui saluran diplomatik.

Dalam pidato yang dipersiapkan untuk pertemuan ASEAN (12/7), Clinton menekankan perlunya sebuah kesepakatan mengenai prosedur yang jelas dalam menyelesaikan sengketa si Laut CIna Selatan.

Menlu AS juga mendesak pemerintah-pemerintah kawasan tersebut untuk mengeksplorasi kemungkinan melakukan usaha bersama dalam memanfaatkan laut yang kaya sumber daya alam itu.

Para pejabat Amerika mengatakan, Tiongkok mungkin siap melangsungkan pembicaraan dengan negara-negara tetangganya mengenai aturan prilaku untuk menyelesaikan sengketa wilayah tersebut.

Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengadakan pembicaraan di Kamboja, Kamis (12/7), dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Yang Jiechi, yang menurut para pejabat Amerika secara hati-hati mengisyaratkan kesediaan negaranya untuk ikut dalam perundingan. Pembicaraan itu bisa dimulai secepatnya bukan September.

Clinton menghadiri pertemuan Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara, ASEAN, dan mengadakan pertemuan terpisah dengan para menteri luar negeri dari kawasan itu, termasuk pembicaraan utama dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Yang Jiechi.

Brunai, Tiongkok, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam mengklaim seluruh atau sebagian Laut Cina Selatan, yang mempunyai sumber-sumber perikanan yang luas dan potensi sumber migas.
XS
SM
MD
LG