Tautan-tautan Akses

Tingkatkan Keberagaman, Asosiasi Sepak Bola Finlandia Tawarkan Hijab Gratis


Kamila Nuh, mengenakan hijab olahraga, sedang berlatih sepak bola di stadion MUP di Vantaa, Finlandia, 1 Juni 2021. (Alessandro RAMPAZZO / AFP)
Kamila Nuh, mengenakan hijab olahraga, sedang berlatih sepak bola di stadion MUP di Vantaa, Finlandia, 1 Juni 2021. (Alessandro RAMPAZZO / AFP)

Asosiasi Sepak Bola Finlandia telah mulai menawarkan “hijab olahraga” gratis kepada pemain yang menginginkannya, dalam upaya yang dimaksudkan untuk menarik lebih banyak minat pemain perempuan ke olahraga tersebut.

Asosiasi Sepak Bola Finlandia (FA) membagikan hijab olahraga gratis itu sebagai langkah untuk meningkatkan keberagaman pemain perempuan dalam olahraga ini.

Sejauh ini, FA telah membagikan “puluhan” hijab, yang terbuat dari bahan yang sifatnya elastis, kata Heidi Pihlaja, kepala pengembangan sepak bola perempuan dewasa dan anak-anak-anak, kepada AFP.

Ia menjelaskan,“Kami mendapati bahwa di Finlandia susah sekali mendapatkan pemain perempuan dari latar belakang imigran di klab-klab sepak bola. Jadi kami ingin memulai prakarsa ini untuk menerima siapapun, terlepas apapun agamanya dan apakah pemain ingin mengenakan penutup kepala atau tidak.”

Kamila Nuh (kiri) dan Nasro Bahnaan Hulbade, keduanya mengenakan jilbab olahraga, berlatih sepak bola di Stadion MUP di Vantaa, Finlandia, 1 Juni 2021. (AFP)
Kamila Nuh (kiri) dan Nasro Bahnaan Hulbade, keduanya mengenakan jilbab olahraga, berlatih sepak bola di Stadion MUP di Vantaa, Finlandia, 1 Juni 2021. (AFP)

Nasro Bahnaan Hulbade, remaja usia 13 tahun dalam sesi latihan di klubnya, VJS, di Vantaa, ibu kota Finlandia, mengatakan kepada AFP, "Bahannya tidak banyak melambai seperti bahan biasa dan kita tidak perlu memasukkannya ke dalam baju.”

Rekan seklabnya, Kamila Nuh, sependapat, dan mengatakan ia lebih mudah berlari dengan mengenakan hijab khusus olahraga itu.

Nasro dan Kamila telah bermain sepak bola masing-masing selama satu dan dua tahun. Mereka menyatakan “gembira dan bersyukur” mengetahui dari orang tua mereka mengenai hijab gratis itu.

Pihlaja mengatakan, "Prakarsa ini sendiri mendapat penerimaan yang sangat positif dari para pemain, yang sangat gembira. Jumat lalu saya membagi-bagikan hijab di sebuah klub dan salah seorang remaja di sana berkomentar, ‘Wow, keren sekali. Ini yang digunakan seluruh selebriti Muslim di seluruh dunia!’”

Pihlaja mengatakan masalah budaya dan biaya bukannya hijab itu sendiri, kerap kali menjadi kendala utama bagi pemain perempuan dari komunitas imigran untuk memilih olahraga ini.

Tetapi menawarkan hijab memiliki “kepentingan simbolis” untuk membuat olahraga lebih mudah diakses, lanjutnya.

Meskipun sebagian besar responsnya “benar-benar positif, "Tentu saja ini juga mendatangkan kritik dari orang-orang yang bersikap lebih kritis mengenai imigrasi di Finlandia. Dari orang-orang yang mengatakan ini merendahkan kaum perempuan atau membawa-bawa agama ke olahraga, tetapi tujuan kami sebenarnya adalah menyambut, menerima semua orang,” kata Pihlaja.

Kamila Nuh (kanan), mengenakan hijab olah raga, saat berlatih sepak bola di Stadion MUP, Vantaa, Finlandia, 1 Juni 2021. (AFP)
Kamila Nuh (kanan), mengenakan hijab olah raga, saat berlatih sepak bola di Stadion MUP, Vantaa, Finlandia, 1 Juni 2021. (AFP)

Suatu perbandingan yang dilakukan Pew Research Center tahun 2018 mendapati Finlandia memiliki sikap anti-Muslim terkuat di antara 15 negara lainnya, sementara Partai Finns yang berhaluan ekstrem kanan diperkirakan akan mencatat rekor kemenangan dalam pemilu lokal di negara itu akhir bulan ini.

Sementara itu, menanggapi kritik, Pihlaja menambahkan,"Kami mendukung hak setiap perempuan untuk memilih apakah mereka akan mengenakan hijab atau tidak. Ini penting. Dalam situasi di mana mereka akan menggunakan hijab, kami ingin menunjukkan bahwa mereka diterima baik dan hijab bukanlah penghalang.”

Meningkatkan keberagaman

Meskipun pengumuman FA mengenai pemberian hijab gratis itu memicu munculnya banyak komentar negatif di media sosial, masalah hijab bukan merupakan pokok pembicaraan utama di negara berpenduduk 5,5 juta orang, yang menurut statistik resminya adalah salah satu negara paling homogen di Eropa.

Tingkatkan Keberagaman, Asosiasi Sepak Bola Finlandia Tawarkan Hijab Gratis
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:05:08 0:00

Meluasnya sentimen antiimigran sekarang ini tidak begitu terlihat di lapangan sepak bola, di mana tim nasional pria Finlandia yang terdiri dari sejumlah pemain berlatar belakang asing, menikmati dukungan nyaris sepenuhnya.

Bulan ini, Finlandia akan tampil perdana dalam Kejuaraan Eropa, sementara tim perempuan negara itu juga untuk pertama kalinya maju ke kejuaraan Euro 2021.

Kamila Nuh (13), mengenakan hijab olahraganya sebelum berlatih sepak bola di stadion MUP, Vantaa, Finlandia, 1 Juni 2021. (AFP)>
Kamila Nuh (13), mengenakan hijab olahraganya sebelum berlatih sepak bola di stadion MUP, Vantaa, Finlandia, 1 Juni 2021. (AFP)>

Dalam langkah lain untuk meningkatkan kesetaraan, FA Finlandia pada tahun 2019 mencabut kata “perempuan” dari judul divisi kompetitif perempuan utamanya, dan menyebutnya menjadi “Liga Nasional” saja. FA juga mengumumkan gaji dan bonus yang setara bagi para pemain lelaki dan perempuan di tim nasional.

Kamila Nuh, yang mengenakan seragam klub VJS berwarna merah seperti warna klub Liverpool kesayangannya mengatakan, "Saya suka sepak bola. Saya telah bermain cukup lama dan saya tidak berencana berhenti bermain dalam waktu dekat.”

Ketika diberitahu bahwa belum banyak pesepak bola perempuan di Finlandia, Kamila mengakui hal tersebut. “Belum, memang belum. Tetapi saya ingin menjadi salah seorang dari mereka.” [uh/ab]

XS
SM
MD
LG