Tautan-tautan Akses

Tim Piala Dunia Belanda akan Temui Pekerja Migran di Qatar


Pelatih Belanda Louis van Gaal dalam konferensi pers setelah pertandingan sepak bola Grup G kualifikasi Piala Dunia FIFA Qatar 2022 antara Latvia dan Belanda, di Riga, Latvia, 9 Oktober 2021. (Gints Ivuskans / AFP)
Pelatih Belanda Louis van Gaal dalam konferensi pers setelah pertandingan sepak bola Grup G kualifikasi Piala Dunia FIFA Qatar 2022 antara Latvia dan Belanda, di Riga, Latvia, 9 Oktober 2021. (Gints Ivuskans / AFP)

Para pemain tim nasional Piala Dunia Belanda akan bertemu sekelompok pekerja migran di Qatar setelah sesi latihan di sana, menjelang pertandingan pertama tim itu sebagai bagian dari dorongan federasi sepak bola Belanda untuk mempromosikan HAM di turnamen itu.

Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda mengumumkan rencana itu Kamis malam (10/11), menjelang pelatih Louis van Gaal mengumumkan susunan pemain tim Belanda pada hari Jumat.

“Pertama-tama, kami akan pergi ke Qatar untuk menjadi juara dunia, tetapi tentu saja bukan hanya sepak bola yang menjadi perhatian kami,” kata Van Gaal dalam sebuah pernyataan. Ia mengatakan bahwa, sebagai sebuah tim, “kami merasa perlu bertemu dengan orang-orang yang terlibat. Karena itu kami mengundang mereka ke pelatihan kami untuk memberi mereka kenangan indah juga.''

Pengumuman itu muncul beberapa hari setelah FIFA mendesak tim-tim untuk fokus pada sepak bola di Piala Dunia, meskipun ada kekhawatiran atas sikap terhadap penggemar LGBTQ dan perlakuan terhadap pekerja migran. Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda mengatakan telah mengatur pertemuan dengan 20 pekerja bersama dengan FIFA dan sebuah serikat pekerja.

Buruh migran yang membangun stadion Piala Dunia Qatar sering bekerja berjam-jam di bawah kondisi yang keras dan menjadi sasaran diskriminasi, penipuan upah dan pelanggaran lain karena majikan mereka menghindari pertanggungjawaban, kata Equidem, kelompok HAM yang berbasis di London dalam laporan setebal 75 halaman yang dirilis Kamis.

Di bawah pengawasan internasional yang ketat, Qatar telah memberlakukan sejumlah reformasi perburuhan dalam beberapa tahun terakhir yang telah dipuji oleh Equidem dan kelompok-kelompok HAM lainnya. Namun para advokat mengatakan pelanggaran masih meluas dan para pekerja hanya memiliki sedikit jalan untuk mendapatkan ganti rugi.

Para pejabat Qatar menuduh para kritikus mengabaikan reformasi yang mereka realisasikan dan menerapkan standar ganda pada negara Arab atau Muslim pertama yang menjadi tuan rumah turnamen tersebut.

Ambet E. Yuson, sekretaris jenderal serikat Pekerja Bangunan dan Kayu Internasional, mengatakan para pekerja migran yang terlibat dalam proyek konstruksi terkait dengan Piala Dunia memiliki perlindungan yang lebih baik, tetapi hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk para pekerja lain di Qatar. “Para majikan, seringkali dengan impunitas, terus menentang hukum dan melanggar HAM pekerja migran. Dengan semakin dekatnya turnamen, kemajuan standar HAM universal menjadi kepentingan yang mendesak,'' kata Yuson.

Belanda, tiga kali menjadi runner-up Piala Dunia, memulai penampilan di Qatar dengan melawan Senegal pada 21 November. Tim Van Gaal juga akan menghadapi Ekuador dan negara tuan rumah pada babak penyisihan grup. [ab/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG