Tautan-tautan Akses

3 Rumah Sakit di Damaskus Rawat 3.600 Pasien Terpapar Neurotoksin


Seorang korban serangan gas beracun tengah mendapat perawatan medis di sebuah rumahsakit di Aleppo, Suriah (Foto: dok). Sebanyak 3.600 pasien dilaporkan tengah mendapatkan perawatan di tiga rumah sakit di Damaskus dengan gejala terpapar zat beracun neurotoxic, Sabtu (25/8).
Seorang korban serangan gas beracun tengah mendapat perawatan medis di sebuah rumahsakit di Aleppo, Suriah (Foto: dok). Sebanyak 3.600 pasien dilaporkan tengah mendapatkan perawatan di tiga rumah sakit di Damaskus dengan gejala terpapar zat beracun neurotoxic, Sabtu (25/8).

Kelompok “Doctors Without Borders” mengatakan tiga rumah sakit di Damaskus menerima sekitar 3.600 pasien dengan gejala terpapar zat beracun neurotoksin, Sabtu (25/8).

Suriah telah membantah seluruh tuduhan penggunaan senjata kimia. Media yang dikuasai pemerintah Suriah mengatakan justru pasukan pemberontak yang melakukan serangan gas syaraf itu.

Sekitar 3.600 pasien di tiga rumah sakit di Damaskus menunjukkan gejala terpapar zat beracun neurotoksin. Gejala ini mencakup kejang-kejang dan penglihatan kabur. Hampir 10 persen pasien meninggal dunia.

Kantor berita resmi Suriah (SANA) melaporkan tentara menemukan bukti-bukti tersebut ketika memeriksa beberapa terowongan di Damaskus yang digunakan oleh apa yang disebutnya sebagai “teroris bersenjata”. SANA menyiarkan gambar-gambar botol plastik, penutup wajah, bahan peledak dan bahan-bahan lain yang katanya disita dari persembunyian para pemberontak.

Masyarakat internasional telah mengutuk keras penggunaan senjata kimia di Suriah. Hari Sabtu, presiden baru Iran Hassan Rouhani, mengikuti langkah beberapa pemimpin dunia, mengecam dugaan itu, tetapi kemudian media yang dikuasai pemerintah Iran melaporkan Rouhani tidak menyalahkan pihak mana pun juga.

Iran adalah sekutu Suriah, dan Kementerian Dalam Negeri Suriah sebelumnya mengatakan bukti-bukti menunjukkan bahwa para pemberontak yang melancarkan serangan itu.
XS
SM
MD
LG