Tautan-tautan Akses

Tiga Departemen AS Selidiki Dugaan Eksploitasi Migran di Industri Peternakan Ayam Alabama


Papan reklame pemberian bonus dan kenaikan upah bagi pelamar kerja di pabrik pengolahan unggas Wayne Farms di Enterprise, Alabama, dipajang di sepanjang Neil Metcalf Road, di Enterprise, Alabama, AS, 30 November 2021. (REUTERS/Alyssa Pointer )
Papan reklame pemberian bonus dan kenaikan upah bagi pelamar kerja di pabrik pengolahan unggas Wayne Farms di Enterprise, Alabama, dipajang di sepanjang Neil Metcalf Road, di Enterprise, Alabama, AS, 30 November 2021. (REUTERS/Alyssa Pointer )

Sedikitnya tiga badan federal AS tahun lalu mulai menyelidiki kondisi kerja para migran dalam industri peternakan unggas di negara bagian Alabama, menurut beberapa orang yang mengetahui tentang penyelidikan itu.

Instansi-instansi itu berusaha mencari bukti eksploitasi atas para migran Hispanik di wilayah itu. Langkah itu dilakukan setelah banyaknya anak di bawah umur tanpa pendamping dibebaskan dari tempat-tempat penampungan federal dan diserahkan kepada keluarga-keluarga sponsor tahun lalu, kata sumber-sumber itu kepada Reuters.

Departemen Kesehatan AS menyelidiki kemungkinan anak-anak itu menjadi korban penyelundupan manusia ddan dieksploitasi sebagai buruh, kata tiga sumber yang mengetahui soal penyelidikan itu.

Kantor personalia Wayne Farms dekat pabrik pengolahan unggas Wayne Farms di Enterprise, Alabama, AS, 30 November 2021. (REUTERS/Alyssa Pointer)
Kantor personalia Wayne Farms dekat pabrik pengolahan unggas Wayne Farms di Enterprise, Alabama, AS, 30 November 2021. (REUTERS/Alyssa Pointer)

Meski para penyelidik tidak menemukan bukti penyelundupan anak, mereka mendapati kondisi kerja "eksplotatif" bagi sejumlah migran, tambah sumber-sumber itu, tanpa merincikannya.

Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Keamanan Dalam Negeri juga telah menyelidiki kondisi kerja di wilayah itu, kata beberapa sumber kepada Reuters. Penyelidikan itu belum ada yang berujung pada dakwaan kriminal ataupun denda sipil.

Para juru bicara dalam ketiga instansi itu menolak mengomentari penyelidikan yang sedang berjalan. Sebagian rincian mengenai penyelidikan itu pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg Law. [vm/jm]

XS
SM
MD
LG