Tautan-tautan Akses

Tiga Aktivis Demokrasi Hong Kong Akui Bersalah Ikuti Demonstrasi 2019


Taipan media Hong Kong Jimmy Lai, pendiri Apple Daily, meninggalkan Pengadilan Banding Akhir dengan van penjara di Hong Kong. (Foto: Reuters)
Taipan media Hong Kong Jimmy Lai, pendiri Apple Daily, meninggalkan Pengadilan Banding Akhir dengan van penjara di Hong Kong. (Foto: Reuters)

Taipan media Hong Kong Jimmy Lai adalah satu dari tiga aktivis prodemokrasi yang hari Rabu (7/4) mengaku bersalah turut serta dalam unjuk rasa tanpa izin pada tahun 2019.

Dua aktivis lainnya yang mengaku bersalah adalah Lee Cheuk-yan dan Yeng Sum. Ketiganya ambil bagian dalam protes antipemerintah besar-besaran pada 31 Agustus tahun itu, pada puncak demonstrasi yang berlangsung hampir setiap hari dan kerap disertai kekerasan, untuk menuntut demokrasi yang lebih besar bagi kota itu.

Lee Cheuk-yan mengatakan kepada wartawan sewaktu ia dan Yeng meninggalkan gedung pengadilan bahwa meskipun mereka menyatakan diri bersalah, mereka tidak melakukan kesalahan apapun, karena mereka menegaskan hak rakyat untuk melakukan protes secara damai.

Ketiganya menghadapi ancaman hukuman lima tahun penjara atas dakwaan tersebut.

Jimmy Lai, penerbit surat kabar prodemokrasi Apple Daily, sedang dipenjarakan berdasarkan UU keamanan nasional Hong Kong atas dugaan berkolusi dengan kekuatan asing. Lai divonis bersalah awal bulan ini bersama dengan enam aktivis lainnya, termasuk ikon demokrasi berusia 82 tahun, Martin Lee, karena mengorganisasikan dan berpartisipasi dalam pertemuan tanpa izin pada 18 Agustus 2019.

Protes-protes itu dipicu oleh RUU ekstradisi yang kontroversial. Protes kemudian berubah menjadi tuntutan bagi kebebasan lebih luas untuk Hong Kong, yang telah mendapat sejumlah kebebasan luar biasa sewaktu Inggris menyerahkan kontrolnya ke Beijing pada tahun 1997. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG