Tautan-tautan Akses

Tidak Ada Kerusakan Dilaporkan di Filipina Akibat Pecahan Roket China


FOTO FILE: Roket Long March-5B Y3, membawa modul lab Wentian untuk stasiun luar angkasa China yang sedang dibangun, lepas landas dari Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang di provinsi Hainan, China 24 Juli 2022. (China Daily via REUTERS)
FOTO FILE: Roket Long March-5B Y3, membawa modul lab Wentian untuk stasiun luar angkasa China yang sedang dibangun, lepas landas dari Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang di provinsi Hainan, China 24 Juli 2022. (China Daily via REUTERS)

Tidak ada kerusakan yang dilaporkan di wilayah Filipina Barat di mana puing-puing dari roket yang mengangkut materi-materi untuk stasiun antariksa baru China dilaporkan jatuh, kata seorang pejabat Badan Antariksa Filipina, Senin (1/8).

Pejabat itu, Marc Talampas, mengatakan pihak berwenang telah disarankan untuk waspada terhadap puing-puing roket, yang mungkin telah jatuh ke perairan di provinsi Palawan.

“Kami sedang memantau situasi dan juga telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk waspada, menghindari kontak dengan puing-puing yang diduga mengambang dan segera melapor ke pihak berwenang setempat,'' kata Talampas kepada Associated Press.

Badan Antariksa Berawak China melaporkan pada hari Minggu bahwa roket Long March-5B terbakar setelah memasuki atmosfer. Lembaga itu tidak memberikan rincian apakah puing-puing roket itu jatuh di darat atau laut, melainkan hanya mengatakan lokasinya sekitar 119 derajat bujur timur dan 9,1 derajat lintang utara, yang berarti perairan sebelah tenggara Puerto Princesa, ibu kota provinsi Palawan.
Badan Antariksa Filipina tidak menerima pemberitahuan apa pun dari mitranya di China tentang puing-puing roket itu.

China pernah mendapat kecaman karena membiarkan roket jatuh ke Bumi tidak terkendali dua kali sebelumnya.

Stasiun luar angkasa pertama negara itu, Tiangong-1, jatuh ke Samudra Pasifik pada 2016 setelah Beijing mengukuhkan kehilangan kendali. Sebuah roket seberat 18 ton jatuh tak terkendali pada Mei 2020.

China juga menghadapi kritik setelah menggunakan misil untuk menghancurkan salah satu satelit cuaca yang tidak berfungsi pada 2007, sehingga mengakibatkan pecahan yang menurut beberapa negara lain dapat membahayakan satelit mereka. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG