Tautan-tautan Akses

Tersangka Penikam Yahudi Didakwa Kejahatan Bermotif Kebencian


Polisi mengawal tersangka penikam Yahudi, Grafton Thomas usai sidang pengadilan di kota Ramapo, New York, Senin (30/12).
Polisi mengawal tersangka penikam Yahudi, Grafton Thomas usai sidang pengadilan di kota Ramapo, New York, Senin (30/12).

Jaksa Amerika hari Senin (30/12) mengajukan tuduhan kejahatan bermotif kebencian atau “hate crimes” terhadap seorang laki-laki yang didakwa menikam lima warga Yahudi dalam perayaan Hanukkah di dekat kota New York.

Menurut tuduhan federal itu, tim penyelidik menemukan beberapa jurnal di rumah tersangka, Grafton Thomas, yang memuat gambar-gambar Swastika dan Bintang Daud. Di telepon Thomas, para detektif mendapati bahwa pelaku melakukan pencarian informasi di internet tentang “Mengapa Hitler Membenci Yahudi” dan “Kuil-Kuil Yahudi Jerman di Dekat Saya.”

Pada hari di mana Thomas melakukan serangan Sabtu malam (28/12), yang bertepatan dengan malam ketujuh perayaan Hanukkah, telpon Thomas digunakan untuk mengakses artikel berjudul “Kota New York Tingkatkan Jumlah Polisi di Pemukiman Yahudi Setelah Serangan-Serangan Anti-Yahudi. ” demikian petikan gugatan tersebut.

Keluarga Thomas telah mengutuk serangan itu dan mengatakan Thomas dibesarkan untuk menjalankan nilai-nilai toleransi. “Grafton Thomas memiliki sejarah panjang sakit jiwa dan pernah menjalani rawat inap. Ia tidak pernah melakukan tindakan kekerasan seperti itu,” ujar keluarga Thomas Minggu malam (29/12).

Ketika hadir di pengadilan untuk pertama kalinya hari Minggu, Thomas menyatakan tidak bersalah atas lima pasal percobaan pembunuhan dan satu pasal masuk kerumah orang tanpa izin. Ia tidak memberikan pernyataan apapun dalam sidang pendahuluan itu. Hakim menetapkan uang jaminan sebesar lima juta dolar dan bahwa Thomas tetap dipenjara.

Thomas diduga menyerbu masuk ke rumah Rabi Chaim Rottenberg di Monsey, di pinggiran kota New York di mana sebagian besar komunitas Yahudi Orthodoks tinggal.

Sejumlah saksi mata mengatakan Thomas mengayunkan parang atau pedang, dan berteriak-teriak “aku akan menangkapmu.” Para tamu meraih anak-anak kecil dan lari menuju pintu belakang, sementara lainnya melemparkan meja dan perabotan lain ke arah Thomas untuk menghentikan aksinya.

Thomas tampaknya berupaya menyerbu ke sinagog yang letaknya bersebelahan dengan rumah Rabi itu, tetapi gagal. Ia diblokir oleh sejumlah orang yang menghalang-halangi pintu masuk ke sinanog itu.

Thomas kemudian melarikan diri dengan mobilnya.

Polisi melacaknya hingga ke pemukiman Harlem di New York. Polisi mendapati pakaiannya berlumur darah korban dan mencium bau pemutih pakaian. Menurut dugaan, ia berupaya membersihkan darah pada pakaiannya.

Gubernur New York Andrew Cuomo menyebut serangan itu sebagai serangan teroris dalam negeri. Sementara Presiden Donald Trump mengutuk serangan itu sebagai hal yang “mengerikan.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengecam keras serangan hari Sabtu itu. (em/ii)

XS
SM
MD
LG