Laki-laki yang dituduh menembak mati delapan orang di tiga spa yang dikelola warga Asia di wilayah Atlanta, Selasa (27/7), mengaku bersalah atas empat dakwaan pembunuhan di pinggiran Cherokee County. Dia sekarang menghadapi empat ancaman hukuman penjara seumur hidup berturut-turut tanpa pembebasan bersyarat.
Namun, Robert Aaron Long, yang berusia 22 tahun, mungkin masih menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah dalam empat penembakan lain yang mematikan di dekat Fulton County, di luar Atlanta. Untuk kasus ini, ia juga menghadapi tuduhan terorisme domestik, selain pembunuhan.
Long ditangkap pada 16 Maret setelah melakukan penembakan di tiga panti pijat yang dikelola warga keturunan Asia di pinggiran Atlanta yang menewaskan delapan orang. Enam dari yang tewas adalah keturunan Asia, dan dua berkulit putih. Orang kesembilan mengalami luka-luka.
Ketika terjadi, penembakan itu menciptakan gelombang ketakutan di komunitas Amerika keturunan Asia, yang sudah menghadapi masalah karena meningkatnya kekerasan terhadap orang Asia selama pandemi COVID-19, setelah virus pertama kali muncul di China pada Desember 2019.
Namun jaksa tak lama setelah penangkapan Long mengatakan bahwa mereka tidak akan mengupayakan dakwaan kejahatan rasial terhadap Long, yang berkulit putih, karena penyelidikan mereka mengindikasikan pembunuhan tersebut dimotivasi oleh kecanduan seks dan bukan ras.
Long mengajukan pembelaannya, Selasa (27/7), di Pengadilan Cherokee, County di mana ia menyampaikan komentar publik pertamanya mengenai pembunuhan itu.
Ia mengatakan kepada pengadilan bagaimana ia membeli senjata api dan sebotol minuman keras bourbon dan merencanakan bunuh diri. Ia berencana menguatkan dirinya melakukan hal itu dengan pergi ke panti pijat dan membayar seks, yang dianggapnya sebagai dosa.
Namun, kepada pengadilan ia mengatakan justru ia kemudian malah memutuskan untuk menyerang industri seks itu.
Long masih menghadapi 19 dakwaan kejahatan di Fulton County, termasuk tuduhan pembunuhan, penyerangan dan terorisme domestik. [my/ka]
