Tautan-tautan Akses

Teleskop Antariksa Webb ‘Tangkap’ Lubang Hitam Terjauh 


Gugus galaksi SMACS 0723 terlihat penuh warna, dirilis oleh NASA 11 Juli 2022, menggunakan teleskop antariksa Webb. (NASA, ESA, CSA, STScI, Tim Produksi Webb ERO/Handout via REUTERS)
Gugus galaksi SMACS 0723 terlihat penuh warna, dirilis oleh NASA 11 Juli 2022, menggunakan teleskop antariksa Webb. (NASA, ESA, CSA, STScI, Tim Produksi Webb ERO/Handout via REUTERS)

Tim astronom telah menemukan lubang hitam terjauh dengan menggunakan Teleskop Antariksa Webb. Tetapi rekor itu diperkirakan tidak akan bertahan lama. Temuan terbaru tersebut menandai setahun sejak kumpulan gambar pertama dirilis NASA dari teleskop tersebut. 

Diluncurkan pada akhir 2021, Webb adalah teleskop terbesar dan terkuat yang pernah dikirim ke antariksa. Cerminnya seukuran beberapa tempat parkir dan tirainya seukuran lapangan tenis.

Dengan ukuran demikian besar, teleskop itu harus dilipat dengan gaya origami supaya bisa masuk melalui ujung hidung roket Eropa, Ariane, yang siap lepas landas dari Guyana Prancis.

Setahun lalu, gambar-gambar dan hasil sains pertama teleskop itu dirilis NASA dengan suka cita. Di antara gambar-gambar itu terdapat gugus galaksi yang disebut SMACS 0723.

Hampir bertepatan dengan setahun pencapaian itu, tim astronom mengumumkan temuan baru pada 11 Juli 2023: lubang hitam yang jauh, yang ditangkap teleskop Webb.

Bintang Wolf-Rayet 124 (tengah), ditangkap oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb, Juni 2022. (NASA, ESA, CSA, STScI, Tim Produksi Webb ERO via AP)
Bintang Wolf-Rayet 124 (tengah), ditangkap oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb, Juni 2022. (NASA, ESA, CSA, STScI, Tim Produksi Webb ERO via AP)

Mencermati ulang beberapa gambar dari Teleskop Antariksa James Webb tahun ini, teleskop besar tersebut telah menangkap bintang-bintang yang memesona, gugusan galaksi, nebula di mana bintang lahir dan mati, dan gambar-gambar Saturnus, lengkap dengan cincinnya yang bersinar terang.

Di antara gambar-gambar itu terdapat Wolf–Rayet, yang dikenal sebagai bintang dengan kelap paling terang. Amber Straughn dari NASA menjelaskan tentang bintang tersebut."Cahaya bintang itu bergerak melintasi antariksa selama kira-kira 15.000 tahun cahaya, sampai akhirnya ditangkap detektor di teleskop (Webb)," jelasnya.

Dengan Webb, tim ilmuwan berharap bisa melihat sekilas cahaya dari bintang dan galaksi pertama yang terbentuk 13,7 miliar tahun lalu, hanya 100 juta tahun dari Big Bang yang menciptakan alam semesta.

"Kami mengatakan pada musim gugur lalu, bahwa kita akan tahu bahwa teleskop ini berfungsi baik kalau kita mendapat gambar bintang yang tampak seperti bintang. Dan kini kita memilikinya. Gambar ini sebenarnya adalah paparan 2.100 detik, diambil kira-kira dua mikron. Teleskop ini didesain bekerja pada atau di atas panjang gelombang itu. Kita tidak hanya melihat bintang dan lonjakan difraksi bintang, tetapi juga bintang-bintang lain yang sangat jelas di sekitarnya," jelas Lee Feinberg, manajer elemen teleskop optik Webb di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA.

Kompleks awan Rho Ophiuchi, gugusan bintang terdekat dengan Bumi, terlihat dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb menggunakan instrumen NIRCam yang dirilis 12 Juli 2023. (NASA, ESA, CSA, STScI, Klaus Pontoppidan and Alyssa Pagan/Handout via REUTERS)
Kompleks awan Rho Ophiuchi, gugusan bintang terdekat dengan Bumi, terlihat dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb menggunakan instrumen NIRCam yang dirilis 12 Juli 2023. (NASA, ESA, CSA, STScI, Klaus Pontoppidan and Alyssa Pagan/Handout via REUTERS)

Webb adalah observatorium astronomi terbesar dan terkuat yang pernah dikirim dari Bumi. Desainnya rumit, cakupannya ambisius. Dengan anggaran $10 miliar, teleskop ini juga yang paling mahal. Mata infra merahnya akan ‘menangkap’ lubang hitam dan mencari makhluk asing. Ia menjelajahi atmosfer planet untuk mencari air dan kemungkinan petunjuk lain kehidupan.

Jane Rigby, dari proyek operasi Webb, NASA, mengatakan, “Tujuannya adalah membangun teleskop yang seratus kali lebih kuat dari apa pun yang pernah kita miliki. Dari data teknik awal yang telah kami lihat sejauh ini, kami tahu bahwa kami akan bisa memenuhi persyaratan sains yang sangat menuntut. Gambar-gambar rekayasa yang kita lihat kali ini setajam gambar-gambar yang bisa diambil oleh teleskop Hubble."

Tim astronom menemukan lubang hitam terjauh menggunakan Teleskop Webb pada 11 Juli. Tetapi rekor itu diperkirakan tidak akan bertahan lama. Sinyal dari lubang hitam ini lemah, sehingga perlu lebih banyak pengamatan.

Webb telah melihat lubang hitam lain yang tampak lebih dekat dengan Big Bang hampir 14 miliar tahun lalu, tetapi temuan itu masih dalam tinjauan, menurut peneliti utama di University of Texas di Austin. Temuan ini akan diterbitkan oleh Astrophysical Journal Letters. [ka/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG