Tautan-tautan Akses

Teknologi Nano Baru Bantu Deteksi Dini Kanker Usus Besar


Dokter tengah melakukan metode colonoscopy untuk mendeteksi adanya kanker usus besar (foto: dok.).
Dokter tengah melakukan metode colonoscopy untuk mendeteksi adanya kanker usus besar (foto: dok.).

Sebuah produk teknologi nano baru mungkin akan membantu dokter mendeteksi kanker usus besar lebih dini, sehingga dapat mengarah pada pengobatan yang lebih mudah dan berhasil.

Sebagian besar pakar yakin kanker usus besar biasanya dimulai dengan pertumbuhan kecil yang disebut polip. Inilah yang dicari dokter saat melakukan colonoscopy. Polip yang lebih besar dapat lebih mudah dilihat, tetapi yang kecil mungkin terlewatkan.

Yang diperlukan adalah sesuatu yang akan menarik perhatian pada polip yang hampir tak kelihatan, yang mungkin belum berkanker.

"Apa yang sedang berusaha kami lakukan adalah mengembangkan rambu molekul kecil, partikel nano," demikian penjelasan Sanjiv Gambhir.

Gambhir dari Universitas Stanford dan koleganya menguji variasi partikel nano yang digunakan dalam upaya mencegah pemalsuan uang.

Partikel nano silika-emas ditanam ke dalam uang kertas dan dokumen sekuritas lain untuk membuktikan keasliannya. Partikel tersebut menyebarkan cahaya dengan cara yang unik sehingga mudah membedakan uang kertas yang asli dari yang palsu.

Para peneliti dari Stanford menggunakan ide itu selangkah lebih maju dengan menambah lapisan permukaan pada partikel nano supaya dapat melekat ke sel-sel kanker.

"Pada permukaannya, kami membubuhkan molekul kecil, kadang peptida, kadang protein yang lebih besar, yang dirancang untuk mengenali sasaran-sasaran pada kanker dini. Jadi partikel nano itu melekat karena memang berfungsi untuk mengikat sel kanker," kata Gambhir.

Kanker usus besar dapat dideteksi dari tumbuhnya 'polip'.
Kanker usus besar dapat dideteksi dari tumbuhnya 'polip'.

Untuk tes kanker usus besar, pasien diminta meminum cairan yang mengandung ratusan juta, atau bahkan ratusan miliar partikel nano dalam skala mikroskopis. Saat menuju usus, partikel itu akan melekat pada setiap sel tumor yang ditemuinya.

Selama colonoscopy, dokter akan melihat pantulan cahaya partikel nano yang melekat pada sel kanker. Kelihatannya mungkin seperti pantulan papan tanda lalu lintas ketika disorot lampu mobil pada malam gelap.

Gambhir mengatakan persetujuan badan pengawas mungkin diberikan sebelum akhir tahun depan.

"Tujuan jangka panjang kami adalah menggunakan ini juga untuk melihat kanker ovarium dan gliomas – tumor otak- serta kanker-kanker lain. Dan kemudian menggunakannya untuk mendeteksi jumlah kanker yang rendah yang tersembunyi dalam tubuh," ujarnya.

Sanjiv Gambhir dan koleganya melaporkan keamanan dan harapan dalam menggunakan partikel nano untuk menemukan tanda-tanda kanker sedini mungkin dalam jurnal "Science Translational Medicine."

XS
SM
MD
LG