Tautan-tautan Akses

Teknologi Baru Bantu Peneliti Pelajari Rahasia Migrasi Burung


Emily Williams, Ahli ekologi unggas dan mahasiswi tingkat doktoral Universitas Georgetown, melepaskan seekor burung robin Amerika, setelah mengumpulkan sampel dan data di Cheverly, Md, Rabu, 28 April 2021. (AP Photo/Carolyn Kaster)
Emily Williams, Ahli ekologi unggas dan mahasiswi tingkat doktoral Universitas Georgetown, melepaskan seekor burung robin Amerika, setelah mengumpulkan sampel dan data di Cheverly, Md, Rabu, 28 April 2021. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Teknologi baru memungkinkan para ilmuwan untuk memantau dari jarak jauh pergerakan hewan kecil dan burung dengan lebih rinci lagi. Sebuah satelit di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) memungkinkan para peneliti melihat pola migrasi burung-burung yang biasa hadir di pekarangan.

Seekor burung robin yang gemuk tampak melompat-lompat di sekitar pekarangan di kawasan Takoma Park. Pada punggung burung itu tampak semacam ransel logam mungil berantena.

Emily Williams, mahasiswi tingkat doktoral di Fakultas Biologi Georgetown University, di Washington DC, mengamati dengan teropongnya dari balik semak-semak. Pakar ekologi itu telah menyiapkan jaring sangat halus untuk menangkap beberapa ekor burung robin. Jika berat mereka mencukupi, Williams akan memberi penanda satelit untuk melacak jalur migrasi mereka.

Emily Williams, ahli ekologi unggas dan mahasiswa doktoral Universitas Georgetown dengan lembut melepaskan seekor burung robin Amerika dari jaring nilon di Silver Spring, Md, Sabtu, 24 April 2021. (AP)
Emily Williams, ahli ekologi unggas dan mahasiswa doktoral Universitas Georgetown dengan lembut melepaskan seekor burung robin Amerika dari jaring nilon di Silver Spring, Md, Sabtu, 24 April 2021. (AP)

Begitu burung-burung itu berpindah pada akhir musim, Williams akan mengandalkan ransel mungil itu sebagai pengirim data lokasi secara rutin ke satelit Argos. Data itu kemudian dikirim kembali ke komputer William yang akan melacak pergerakan burung tersebut.

Peter Marra, profesor dan direktur Georgetown Environment Initiative di Georgetown University mengemukakan, "Untuk melihat bagaimana dan mengapa burung-burung bermigrasi, kami harus menempelkan ‘ransel’ ini di punggung mereka yang berhubungan dengan satelit yang mengelilingi Bumi, satelit yang mengorbit bebas, serta antena-antena pada Stasiun Antariksa Internasional. Jadi kami memberi penanda di punggung burung-burung ini yang memberitahu lokasi mereka ke satelit.”

Tujuannya adalah untuk mengetahui mengapa sebagian burung robin Amerika bermigrasi ke tempat yang jauh, tetapi yang lainnya tidak. Dengan informasi yang lebih tepat mengenai keberhasilan hewan tersebut membangun sarang serta kondisi dalam perkembangbiakan dan cuaca musim dingin, maka akan dapat diketahui peran relatif genetika versus lingkungan dalam membentuk alasan mengapa burung bermigrasi, kata Williams.

Antena dari tag satelit Argos terlihat melewati bulu ekor burung robin Amerika saat melesat di sekitar halaman depan di Cheverly, Md., Minggu, 9 Mei 2021. (AP Photo/Carolyn Kaster)
Antena dari tag satelit Argos terlihat melewati bulu ekor burung robin Amerika saat melesat di sekitar halaman depan di Cheverly, Md., Minggu, 9 Mei 2021. (AP Photo/Carolyn Kaster)


Memberi penanda pada burung bukan hal baru. Tetapi antena baru pada ISS dan reseptor di satelit Argos, ditambah dengan chip serta baterai yang diperkecil ukurannya, memungkinkan para ilmuwan untuk memantau dari jarak jauh pergerakan burung ini secara lebih rinci daripada sebelumnya.

Perangkat yang dikenakan burung robin itu dapat memberi informasi secara persis lokasinya, dalam radius sekitar 10 meter, bukan sekitar 200 kilometer seperti pada penanda generasi sebelumnya.

Ini berarti Williams dapat mengetahui bukan hanya apakah burung itu masih berada di kota yang sama, tetapi juga apakah hewan itu ada di jalan atau di pekarangan.

Emily Williams memasangkan tag satelit Argos ke burung robin Amerika, di Silver Spring, Md, Sabtu, 24 April 2021. (AP)
Emily Williams memasangkan tag satelit Argos ke burung robin Amerika, di Silver Spring, Md, Sabtu, 24 April 2021. (AP)

Penanda baru kedua, hanya untuk burung-burung robin yang gemuk, mencakup akselerometer, untuk memberi informasi mengenai pergerakan burung. Versi mendatang penanda itu juga akan mengukur kelembaban dan tekanan barometrik. Penanda Ikarus ini dapat berfungsi dengan antenna baru di ISS.

Antena tersebut pertama kali dihidupkan sekitar dua tahun silam, tetapi kemudian terjadi gangguan pada catu daya dan komputer, sehingga harus dibawa kembali ke bumi dengan roket Rusia, kemudian dikirim ke Jerman untuk diperbaiki.

Setelah itu, antena tersebut dipasang kembali pada musim semi tahun ini.

Teknologi Baru Bantu Peneliti Pelajari Rahasia Migrasi Burung
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:04:24 0:00

Sementara para peneliti memasang penanda-penanda yang presisi, Martin Wikelski, direktur Max Planck Institute of Animal Behavior, yang tim ilmiahnya mengembangkan teknologi untuk itu, membayangkan adanya “internet hewan,” suatu kumpulan sensor di seluruh dunia yang memberi peneliti gambaran lebih baik mengenai pergerakan makhluk hidup di Bumi.

“Kami berupaya membangun internet hewan dan kemudian memanfaatkan kumpulan perilaku kolektif hewan. Ini dapat memberitahu kita, misalnya, di mana iklim berubah paling dramatis? Ini bukan hanya dapat memberitahu kita di mana penyakit bersembunyi, juga di mana penyakit menyebar,” jelasnya.

Antena tag satelit Argos terlihat melewati bulu ekor burung robin betina Amerika saat dia memberi makan cacing ke anak-anaknya yang lapar di sarangnya, di Cheverly, Md., Minggu, 9 Mei 2021. (AP)
Antena tag satelit Argos terlihat melewati bulu ekor burung robin betina Amerika saat dia memberi makan cacing ke anak-anaknya yang lapar di sarangnya, di Cheverly, Md., Minggu, 9 Mei 2021. (AP)

Robin Amerika adalah burung ikonik di Amerika Utara. Kicauan riangnya merupakan penanda kedatangan musim semi. Namun perilaku migrasinya masih cukup misterius bagi para ilmuwan.

Suatu penelitian awal yang dilakukan Williams menunjukkan sebagian robins bermigrasi jauh, terbang lebih dari 4.480 kilometer antara tempat mereka berkembang biak di Alaska dan pada musim dingin di Texas, sementara yang lainnya hanya melompat-lompat di sekitar pekarangan yang sama hampir sepanjang tahun. [auh/ab]

XS
SM
MD
LG