Tautan-tautan Akses

Tanggapan Polisi dalam Penembakan di Texas Disebut sebagai“Kegagalan Memalukan”


Kepala Polisi Sekolah Uvalde Pete Arredondo, ketiga dari kiri, berdiri saat konferensi pers di luar sekolah dasar Robb di Uvalde, Texas, pada 26 Mei 2022. (Foto: AP)
Kepala Polisi Sekolah Uvalde Pete Arredondo, ketiga dari kiri, berdiri saat konferensi pers di luar sekolah dasar Robb di Uvalde, Texas, pada 26 Mei 2022. (Foto: AP)

Dalam kesaksian dramatis di hadapan Komite Khusus Senat Texas pada Selasa (21/6), petugas penegak hukum tertinggi di negara bagian itu menyebut tanggapan polisi terhadap penembakan di SD Robb, di kota Uvalde, Texas, 24 Mei lalu sebagai “kegagalan memalukan” yang mengabaikan latihan selama bertahun-tahun dan doktrin penegakan hukum yang ada.

Direktur Departemen Keamanan Publik Steven McCraw, dalam kesaksiannya kepada anggota parlemen negara bagian itu, mengatakan tiga menit setelah laki-laki bersenjata itu memasuki sekolah, ada cukup banyak polisi dan peralatan di lokasi kejadian untuk menghadapi pelaku. Namun polisi menunggu lebih dari satu jam untuk memasuki dua ruang kelas yang saling terhubung di mana 19 siswa dan dua guru tewas. Polisi, ujar McCraw, menunggu karena yakin pintu ruang kelas terkunci. Padahal, tegasnya, pintu kelas tidak terkunci.

“Aparat keamanan memiliki senjata, anak-anak tidak,” ujar McCraw geram. Ditambahkannya, “aparat memiliki pelindung tubuh, anak-anak tidak. Aparat telah dilatih, subyek tidak. Satu jam, 14 menit, 8 detik. Inilah durasi anak-anak dan para guru di ruang kelas 111 menunggu untuk diselamatkan.”

Sebuah tanda setelah kasus penembakan yang menewaskan belasan siswa digantung di pagar dekat Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, Jumat, 3 Juni 2022. (Foto: AP/Jae C. Hong)
Sebuah tanda setelah kasus penembakan yang menewaskan belasan siswa digantung di pagar dekat Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, Jumat, 3 Juni 2022. (Foto: AP/Jae C. Hong)

Setelah 40 Menit, Pelaku Masih Terus Menembak

Serangan di Uvalde dimulai pada pagi hari tanggal 24 Mei ketika seorang laki-laki berusia 18 tahun yang membawa senapan semi-otomatis ala AR-15 memasuki SD Robb dan mulai melepaskan tembakan. Setelah memasuki ruang kelas dan berlindung di balik pintu, pelaku menembak tiga petugas yang mengikutinya ke dalam gedung, melukai dua di antaranya dan memaksa mereka keluar dari lokasi. Setelah konfrontasi awal itu polisi menjauh dari pintu hingga lebih dari satu jam kemudian. Rekaman video memperlihatkan pelaku terus melepaskan tembakan di dalam kelas, bahkan setelah lebih dari 40 menit memasuki sekolah itu.

Kepala Polisi Dinilai Bersalah

Dalam kesaksiannya McCraw menyalahkan lambatnya tanggapan polisi itu pada Kepala Polisi Distrik Uvalde Pete Arredondo, yang menurutnya “memutuskan untuk mengutamakan nyawa para petugas dibanding nyawa anak-anak.”

Departemen Kepolisian yang dipimpin Arredondo memiliki enam petugas dan independen dari departemen kepolisian kota Uvalde.

McCraw memandu anggota parlemen Texas untuk mengkaji insiden itu secara terperinci. Ia mengatakan tiga menit setelah pelaku memasuki sekolah, ada “sejumlah petugas bersenjata yang mengenakan pelindung tubuh untuk mengisolasi, mengalihkan perhatian dan menetralisir subyek.” Lima menit kemudian seorang petugas melaporkan mereka memiliki akses untuk menggunakan “halligan bar” – sejenis piranti yang digunakan petugas pemadam kebakaran untuk menembus pintu yang terkunci.

McCraw mengkonfirmasi keakuratan rekaman video yang diperoleh sejumlah media yang menunjukkan 19 menit setelah pembunuh memasuki gedung sekolah, petugas di tempat kejadian yang memiliki perisai balistik untuk melindungi mereka, telah berada di lokasi. Sebanyak 19 petugas dari berbagai instansi terlihat hilir mudik di lorong sekolah, namun mereka baru bergerak 58 menit kemudian ketika tim Patroli Perbatasan Amerika tiba dan membunuh laki-laki bersenjata itu.

Reggie Daniels memberikan penghormatannya saat mengenang siswa-siswa dan guru yang tewas di Robb Elementary School, 9 Juni 2022, di Uvalde, Texas. (Foto: AP)
Reggie Daniels memberikan penghormatannya saat mengenang siswa-siswa dan guru yang tewas di Robb Elementary School, 9 Juni 2022, di Uvalde, Texas. (Foto: AP)

Arredondo sebelumnya mengatakan secara terbuka bahwa ia tidak menilai dirinya sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap tanggapan polisi dalam insiden penembakan itu; sebuah pernyataan yang disanggah McCraw. “Jika Anda akan mengeluarkan perintah, jika Anda akan mengarahkan tindakan, maka Anda adalah komandan di lokasi kejadian,” tegasnya.

Berlawanan dengan Pelatihan yang Diberikan

McCaw mengatakan kepada anggota parlemen bahwa tanggapan aparat keamanan dalam insiden itu “berlawanan dengan semua yang telah kami pelajari selama dua dekade terakhir.” Ia mengacu pada pembantaian di SMA Columbine di Colorado tahun 1999.

Dalam insiden penembakan di SMA Columbine itu dua remaja bersenjata membunuh 12 siswa dan satu guru, sementara 20 lainnya luka-luka. Tim Special Weapons and Tactics (SWAT) menunggu hampir dua jam untuk memasuki gedung sekolah, yang memicu kemarahan publik. Beberapa bulan dan tahun setelah serangan di Columbine itu, pelatihan dan doktrin polisi dengan tegas bergeser ke arah untuk melakukan konfrontasi langsung dengan penembak aktif, bahkan jika konfrontasi itu membuat aparat yang menanggapi berada dalam bahaya.

Dalam video di SD Robb, di Uvalde, tampak beberapa petugas yang merespon menyadari bahwa mereka diperintahkan untuk mengabaikan pelatihan yang telah diberikan. Seorang petugas terdengar mengatakan “jika ada anak-anak di sana maka kita harus masuk!” Hal ini disampaikannya 20 menit setelah laki-laki bersenjata itu memasuki ruang kelas.

Beberapa minggu setelah penembakan di Uvalde, Texas, cerita tentang bagaimana polisi menanggapi insiden itu telah berubah secara signifikan. Segera setelah serangan itu, Gubernur Texas Greg Abbott memuji tanggapan polisi dengan mengatakan, tindakan mereka mengakhiri situasi yang “bisa lebih buruk lagi” jika mereka tidak menunjukkan “keberanian luar biasa dengan berlari ke arah tembakan.”

Arredondo sendiri mengatakan kepada wartawan bahwa ia dan salah seorang petugas telah mencoba pintu kelas dan ternyata terkunci; klaim yang ditentang McCraw dalam sidang yang digelar pada Selasa.

Abbott kemudian menggambarkan diri sebagai “marah” setelah mengetahui tanggapan polisi sesungguhnya. [em/lt]

XS
SM
MD
LG