Tautan-tautan Akses

AS, Taliban Afghanistan Sangkal Lakukan Pembicaraan Damai


Perwakilan Taliban Afghanistan memberikan keterangan pers saat pembukaan perwakilan di Doha, Qatar (foto: dok). Taliban membantah laporan soal adanya pembicaraan damai di Qatar.
Perwakilan Taliban Afghanistan memberikan keterangan pers saat pembukaan perwakilan di Doha, Qatar (foto: dok). Taliban membantah laporan soal adanya pembicaraan damai di Qatar.

Pemerintah AS dan kelompok Taliban Afghanistan membantah laporan media bahwa kedua pihak akan melakukan perundingan perdamaian di Doha, Qatar Kamis (19/2).

Taliban Afghanistan menyangkal laporan media bahwa kelompok itu akan mengadakan pembicaraan damai dengan utusan Amerika di Qatar, kemungkinan bisa secepat hari Kamis (19/2) ini.

Jurubicara Taliban Zabihullah Mujahid menghubungi VOA lewat telepon dan mengatakan belum ada perubahan dalam kebijakan mereka terkait perundingan perdamaian dengan pihak manapun karena pasukan asing masih “menguasai” Afghanistan. Ia menyebut kabar tersebut “dibuat-buat dan tidak benar.”

Di Washington, jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki membantah ada perundingan langsung dengan Taliban.

Kedua pihak itu menanggapi sejumlah laporan media internasional bahwa Taliban sedang bersiap untuk bertemu wakil-wakil Amerika di Doha, ibukota Qatar, paling cepat hari Kamis.

Kantor politik Taliban terletak di Doha, tempat wakil-wakilnya melakukan kontak dengan pihak internasional. Beberapa laporan juga mengutip sejumlah pejabat militer Pakistan, yang tidak disebut namanya, yang mensinyalir negara itu sedang berupaya mengajak Taliban ke meja perundingan.

Taliban sejak lama berkeras ingin melakukan pembicaraan dulu dengan Amerika sebelum berunding dengan Afghanistan.

Taliban telah lama bersikeras ingin mengadakan pembicaraan dengan Amerika sebelum terlibat dalam perundingan damai dengan Kabul. Pada masa lalu, wakil-wakil Taliban menyodorkan tiga syarat untuk melakukan pembicaraan damai.

Ketiga syarat tersebut adalah menetapkan kerangka waktu bagi penarikan seluruh pasukan Amerika dari Afghanistan, membebaskan seluruh anggota Taliban dari tahanan Amerika, dan menghapuskan nama-nama pemimpin Taliban dari daftar sanksi PBB yang membekukan aset mereka dan melarang mereka melakukan perjalanan ke luar negeri.

Pemerintah Afghanistan juga ingin ikut ambil bagian jika terjadi pembicaraan antara Amerika dan Taliban. Juru bicara kepresidenan di Kabul, Ajmal Abidi, menegaskan lagi keinginan itu.

“Sebenarnya kami sangat yakin belum ada perundingan. Dunia internasional sangat berharap akan ada perdamaian di Afghanistan dan juga menghormati kedaulatan negara kami. Jadi kami yakin Amerika tidak akan melakukan perundingan tanpa melibatkan kami,” ujarnya.

Laporan tentang perundingan di Qatar itu mencuat beberapa hari setelah kepala militer dan kepala intelijen Pakistan melawat ke Afghanistan untuk membahas bagaimana meningkatkan kerjasama menumpas Taliban.

Seorang jurubicara militer Pakistan mengatakan “tanggungjawab perundingan semacam itu terletak pada kedua pihak yang terkait.” Ia berharap semua pihak terkait tidak akan membiarkan pihak-pihak yang menentang perdamaian meraih sukses.

Sumber-sumber di Taliban mengakui Pakistan terus mendesak mereka agar berunding dengan pemerintah baru Afghanistan dalam beberapa minggu mendatang. Tetapi, dalam percakapan dengan VOA, jurubicara Taliban tadi menolak membahas hal tersebut.

Recommended

XS
SM
MD
LG