Tautan-tautan Akses

Taliban Kuasai Beberapa Bagian Kota Kunduz di Afghanistan


Militan Taliban mengambil posisi setelah merebut sebuah kantor polisi di kota Kunduz, Afghanistan, Senin (28/9).
Militan Taliban mengambil posisi setelah merebut sebuah kantor polisi di kota Kunduz, Afghanistan, Senin (28/9).

Taliban merebut beberapa bagian kota Kunduz di Afghanistan utara. Ini terjadi di ambang ulangtahun pertama pemerintah persatuan nasional di Kabul.

Menurut pejabat-pejabat resmi setempat maupun Taliban, serangan terkordinir terhadap Kunduz dilancarkan menjelang subuh hari. Pada tengah hari Taliban sudah menguasai beberapa bagian kota itu yang terletak dekat perbatasan dengan Tajikistan.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengaku pihaknya menduduki gedung Dewan Perwakilan Daerah, rumahsakit pemerintah dan beberapa gedung lain. Media Afghanistan mengutip saksi mata selaku mengukuhkan kemajuan yang dibuat Taliban menyebabkan jatuh puluhan korban di pihak polisi setempat.

Namun, pemerintah berkeras aparat keamanan memukul mundur serangan Taliban dan sekarang sedang melancarkan operasi membersihkan pemberontak dari Kunduz. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Sediq Sediqi mengatakan kepada VOA bahwa pasukan pemerintah menimbulkan korban berat di pihak pemberontak.

Sediqi mengatakan, pemberontak Taliban menyerang Kunduz dari tiga sampai empat sisi tetapi pasukan pemerintah sudah siap menghadapi mereka. Balabantuan sudah dikirim untuk membantu pasukan setempat melakukan operasi pembersihan.

Taliban menyerang Kunduz pada saat gubernur propinsi itu sedang berkunjung di Tajikistan sedang pejabat-pejabat senior lainnya kabarnya berada di Kabul. Kemunduran yang dialami pemerintah di Kunduz terjadi pada saat pemerintah persatuan nasional pimpinan Presiden Ashraf Ghani genap setahun berkuasa.

Analis politik yang berkedudukan di Kabul, Haroun Mir mengemukakan kemajuan yang dicapai Taliban akan menuai kecaman terhadap kebijakan keamanan pemerintah.

"Satu kota sudah dikepung Taliban, dan dapat diramalkan tiap saat Taliban bisa saja menyerang kota itu sendiri. Dan pemerintah tidak siap menghadapinya. Ini suatu kegagalan penuh, kegagalan pimpinan pada tingkat nasional maupun lokal," ujar Mir.

Ada laporan tentang pertempuran sengit berkobar di beberapa bagian Kunduz. Menurut organisasi kemanusiaan Dokter Tanpa Tapal Batas (MSF) rumahsakitnya di sana menerima 66 korban, di mana 8 orang di antaranya tiba sudah dalam keadaan tidak bernyawa, sementara 17 orang lainnya dalam kondisi gawat. [al]

Recommended

XS
SM
MD
LG