Tautan-tautan Akses

Tak Lagi Jadi Presenter, Piers Morgan Masih Cerca Klaim Rasisme Meghan


Presenter TV Inggris, Piers Morgan, tiba di acara BAFTA, di Hotel Beverly Hilton, Beverly Hills, California, 9 Maret 2021. (Foto: AP)
Presenter TV Inggris, Piers Morgan, tiba di acara BAFTA, di Hotel Beverly Hilton, Beverly Hills, California, 9 Maret 2021. (Foto: AP)

Presenter TV Inggris, Piers Morgan, yang kehilangan pekerjaan karena mencemooh Meghan Markle, mengatakan pada Rabu (10/3) bahwa dia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh istri Pangeran Harry itu dalam wawancara dengan Oprah Winfrey.

Presenter berusia 55 tahun yang terkenal ‘sumbu pendek’ itu keluar dari acara “Good Morning Britain” di ITV, setelah komentarnya mengenai wawancara Meghan dengan Oprah, menuai balasan. Dalam wawancara tersebut, Meghan mengatakan dia merasa ingin bunuh diri saat menjalani kehidupan kerajaan di Inggris.

"Pada Senin, saya mengatakan saya tidak percaya dengan Meghan Markle dalam wawancara dengan Oprah. Saya punya waktu untuk memikirkan pendapat ini dan saya masih tidak percaya. Jika Anda percaya. OK,” kata Morgan dalam cuitan khasnya yang pedas, pada Rabu (10/3) pagi seperti dikutip oleh Reuters.

Dia menambahkan foto Winston Churchill dengan kutipan tentang kebebasan berbicara.

Dalam wawancara yang mempermalukan tradisi monarki Inggris, Meghan yang menikah dengan Pangeran Harry pada 2018, mengatakan keluarga kerajaan telah menolak permohonannya untuk mendapatkan dukungan kesehatan mental.

Aktris Amerika, yang berdarah campuran, juga mengatakan bahwa seseorang di lingkungan istana kerajaan mempertanyakan tentang warna kulit putranya yang saat itu belum lahir.

Pagi hari setelah wawancara itu ditayangkan di televisi Amerika, Morgan menyatakan dalam “Good Morning Britain” di tengah banjir kritik,bahwa dia tidak percaya dengan perkataan Meghan. Dalam cuitan tersebut, dia menyebut Meghan "Putri Pinocchio."

Keesokan paginya, ketika rekan pembawa acara menantangnya tentang posisinya, dia langsung keluar dari panggung acara pertunjukan langsung. Pada hari itu, ITV mengatakan bahwa Morgan keluar dari acara tersebut.

Acara yang tayang pada Senin (8/3) itu menuai lebih dari 41 ribu pengaduan kepada regulator media Inggris. Jumlah pengaduan itu kedua terbanyak dalam sejarah, yang mendorong regulator media Inggris untuk mengumumkan akan melakukan penyelidikan.

Morgan mencuat pertama kali di dunia pers tabloid Inggris, dengan puncak karier sebagai editor di tabloid News of the World, yang sudah tutup, dan kemudian di Daily Mirror.

Dia kemudian menjajal karier di televisi sebagai juri di acara realitas “America's Got Talent” dan “Britain’s Got Talent.” Selama tiga tahun dia menjadi pembawa acara wicara di CNN.

Para pengkritik Morgan mengatakan bahwa sikapnya terhadap Megan tampaknya sebagian disebabkan oleh permusuhan pribadi. Morgan pernah mengaku bahwa hubunganya sangat baik saat pertama kali mengenal Meghan. Namun, Meghan kemudian memutus komunikasi dengan Morgan.

Susanna Reid, rekan presenter Morgan di "Good Morning Britain" dan sering berseberangan dengannya, dalam sebuah acara pada Rabu (10/3), menyebut Morgan "blak-blakan, menantang, keras kepala, dan mengganggu.”

Morgan mengatakan kepada para wartawan pada Selasa (9/3) bahwa dia berpendapat wawancara Meghan telah merugikan monarki dan Ratu Elizabeth pada saat suaminya yang berusia 99 tahun, Pangeran Philip, sedang dirawat di rumah sakit. Morgan menyebut wawancara itu “menghina.” [na/ft]

XS
SM
MD
LG