Tautan-tautan Akses

5 Tahun Berlalu, Nasib Pakta Militer Dua Korea Tak Jelas


Tentara Korea Selatan siaga di Area Keamanan Bersama (JSA) di Zona Demiliterisasi (DMZ), di perbatasan dengan Korea Utara (foto: dok).
Tentara Korea Selatan siaga di Area Keamanan Bersama (JSA) di Zona Demiliterisasi (DMZ), di perbatasan dengan Korea Utara (foto: dok).

Masa depan perjanjian penting antara Korea Selatan dan Korea Utara yang ditandatangani lima tahun lalu, untuk mengurangi ketegangan militer, kini menghadapi ketidakpastian menyusul apa yang dianggap Seoul sebagai serangkaian pelanggaran dan provokasi militer yang dilakukan Pyongyang.

Perjanjian Militer Komprehensif (CMA) yang ditandatangani oleh kedua Korea pada 19 September 2018 itu, merincikan langkah-langkah untuk meredakan ketegangan militer dan mencegah kecelakaan yang tidak diinginkan.

Penandatanganan itu dilakukan pada masa Seoul dan Pyongyang rujuk, namun hubungan keduanya memburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Korea Utara mengintensifkan program senjatanya, melakukan sejumlah uji coba rudal balistik, termasuk peluncuran rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat Hwasong-18 pada April dan Juli.

Seoul melakukan tinjauan hukum atas penangguhan perjanjian itu, setelah Korea Utara meluncurkan lima drone yang melintasi Korea Selatan pada 26 Desember 2022. Salah satunya terbang di atas zona larangan terbang yang ditetapkan, di sekitar kantor kepresidenan di Seoul, dan lainnya terbang di dekat pantai barat semenanjung. [ps/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG