Tautan-tautan Akses

Suriah Tanggapi Permintaan untuk Izinkan Pemantau Liga Arab


Pertemuan para Menteri Luar Negeri Liga Arab membahas masalah Suriah di Kairo (12/11). Suriah memberi tahu Liga Arab akan mengizinkan pemantau dengan beberapa syarat.
Pertemuan para Menteri Luar Negeri Liga Arab membahas masalah Suriah di Kairo (12/11). Suriah memberi tahu Liga Arab akan mengizinkan pemantau dengan beberapa syarat.

Suriah telah memberi tahu Liga Arab jika pihaknya akan menyetujui rencana pengiriman pemantau, namun dengan beberapa syarat.

Suriah hari Senin mengatakan telah menanggapi secara "positif" permintaan Liga Arab untuk membiarkan pemantau Liga ke negara itu, sementara aktivis HAM Suriah mengatakan sedikitnya 34 orang tewas dalam kekerasan di kota Homs, Suriah tengah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah Jihad Makdissi mengatakan kepada para wartawan bahwa Suriah telah memberikan informasi kepada Liga Arab jika pihaknya akan menyetujui rencana pengiriman pemantau dengan beberapa syarat.

Menurut Makdissi, Suriah minta kesepakatan itu ditandatangani di Damaskus dan penangguhan keanggotaan Suriah di Liga Arab dan sanksi-sanksi dibatalkan setelah perjanjian ditandatangani. Tapi para analis bersikap was-was dengan niat Suriah itu.

Abou Khattar Diab, seorang ilmuwan politik di Universitas Paris, mengatakan Suriah telah lama melakukan permainan "kucing-kucingan” dengan Liga Arab.

Abou Diab mengatakan Suriah telah melakukan penundaan terus menerus, mengatakan akan menandatangani perjanjian pada menit tertentu dan kemudian membatalkan janji itu pada menit berikutnya, sebelum memaksakan syarat-syarat baru. Dia mengatakan syarat-syarat yang diajukan Suriah bahwa kesepakatan itu ditandatangani di Damaskus tampaknya merupakan taktik penundaan lainnya.

Sanksi yang diusulkan Liga Arab termasuk larangan perjalanan dan pembekuan aset para pejabat tinggi Suriah dan larangan penerbangan ke Damaskus. Para menteri negara-negara anggota Liga Arab hari Sabtu di Qatar sepakat untuk menjatuhkan sanksi terhadap 19 pejabat Suriah, termasuk beberapa anggota keluarga Presiden Assad.

Meskipun pemerintah Suriah bereaksi positif terhadap rencana pemantau Arab itu, pasukan pemerintah terus melakukan serangan di banyak bagian negara itu.

Kepala Pemantau HAM Suriah (Rami Abdelrahman) mengatakan kepada VOA hari Senin pasukan keamanan menembak mati lima warga sipil di Homs. Seorang lainnya tewas di dekat Daraa, sementara seorang pria yang ditembak oleh pasukan keamanan beberapa hari lalu hari Senin meninggal di desa Talbisa karena luka-lukanya.

Sementara itu, Tayssir Zoghbi, kepala kantor bea-cukai Suriah, mengumumkan perjanjian perdagangan bebas dengan negara tetangganya, Turki, ditangguhkan karena Turki telah mengambil sikap keras terhadap pemerintah Suriah.

Dia mengatakan zona perdagangan bebas antara Turki dan Suriah sedang ditangguhkan dan Suriah memberlakukan bea masuk 30 persen atas barang-barang yang berasal dari Turki.

Pemimpin Turki baru-baru ini menghimbau Presiden Assad agar mengundurkan diri dan telah meningkatkan tekanan terhadap Suriah dengan bertekad akan memberlakukan sanksi-sanksi ekonomi.

XS
SM
MD
LG