Sekjen NATO Jens Stoltenberg hari Rabu (14/2) menyerukan "anggaran pertahanan dan investasi yang lebih besar untuk memperkuat kemampuan-kemampuan penting" dalam aliansi militer dan mengamankan negara-negara aliansi.
Pernyataannya di Brussels disampaikan setelah Amerika memperingatkan Uni Eropa agar tidak menggunakan kerja sama militernya yang mendalam sebagai alasan untuk melindungi industri pertahanan Eropa, dengan mengatakan praktek semacam itu bisa memperlemah NATO.
Duta Besar Amerika untuk NATO, Kay Bailey Hutchison, hari Selasa mengatakan "kita tidak menginginkan ini (kerjasama) menjadi kendaraan proteksionis untuk Uni Eropa."
Ia mengatakan Amerika akan memantau secara hati-hati, karena jika hal itu terjadi bisa menghancurkan aliansi keamanan kuat yang dimiliki NATO.
Pemimpin Uni Eropa - 22 negara anggotanya yang juga anggota aliansi NATO pimpinan Amerika - tahun lalu sepakat mengembangkan bersama atau membeli peralatan militer seperti pesawat tak berawak.
Amerika sekarang khawatir proses pengadaan tersebut akan mengecualikan perusahaan-perusahaan Amerika.
Dalam pernyataan terpisah pada pertemuan dua menteri menteri pertahanan NATO di Brussels Stoltenberg mengatakan ia berharap NATO mulai merencanakan misi pelatihan di Irak. [my/ii]
