Tautan-tautan Akses

Spanyol Usulkan Denda Besar bagi Pelaku Penangkapan Ikan Antartika Ilegal


Penangkapan ikan Antartika
Penangkapan ikan Antartika

Pihak berwenang di Spanyol telah menuduh sebuah perusahaan di negara tersebut menjalankan operasi internasional yang menangkap sejumlah ikan besar Antartika yang dihargai mahal di restoran-restoran top, secara ilegal.

Pemerintah Spanyol mengusulkan mengenakan denda terhadap perusahaan itu senilai 11,4 juta euro ($12,9 juta) atas dugaan perburuan ikan toothfish Antartika yang dipasarkan di Amerika Utara sebagai ikan sea bass.

Sebuah pernyataan dari pemerintah mengatakan operasi tersebut disembunyikan di balik sistem labirin perusahaan-perusahaan besar asing. Mereka menggunakan kapal nelayan yang mengibarkan bendera negara Afrika dan Asia untuk menutupi perusahaan mereka.

Spanyol tidak menyebutkan nama perusahaan tersebut, namun Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Murray McCully mengatakan pada The Associated Press dalam sebuah wawancara bahwa perusahaan tersebut terkait dengan Vidal Armadores SA, yang pernah didenda senilai 150.000 euro pada tahun 2010 karena penangkapan ikan ilegal di dekat Antartika.

Pemerintah Spanyol menolak berkomentar ketika ditanya mengapa mereka tidak mau menyebutkan Vidal atau perusahaan besar lainnya yang diduga digunakan oleh Vidal.

Upaya menggali komentar dari Vidal tidak sukses. Perusahaan tersebut tidak mencantumkan nomor telepon dan mantan juru bicara Vidal pengatakan bahwa pemiliknya telah mengubah nomor telepon mereka dan ia tidak bisa mendapatkan informasi kontak baru. Pengacara Vidal, Carlos Perez Bouzadas, juga menolak berkomentar.

Pada tahun 2010, tim hukum Vidal mengemukakan bahwa kapal yang mengibarkan bendera dari negara-negara yang belum menandatangani perjanjian untuk membatasi penangkapan ikan di perairan internasional Antartika tidak melakukan sesuatu yang ilegal saat memancing di daerah tersebut.

McCully, menteri Selandia Baru, mengatakan negaranya telah menyediakan beberapa bukti yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan terhadap Vidal, kepada negara Spanyol. Ia juga mendeskripsikan denda yang diusulkan sebagai sebuah “langkah maju yang sangat besar” dalam perang melawan perburuan Antartika.

Vidal, sebuah perusahaan keluarga yang beroperasi di Ribeira, kota yang populasinya kurang dari 28.000 orang di pantai barat Galicia di Spanyol, tidak menghadapi tuntutan pidana. Perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Vidal yang dituduh oleh Spanyol memiliki pilihan untuk membayar denda atau menentang mereka di pengadilan.

Lima puluh pelaut Spanyol telah dituduh oleh negara karena telah bekerja di kapal nelayan yang berpartisipasi dalam penangkapan ikan ilegal, bisa didiskualifikasi dari kegiatan penangkapan ikan, ujar Spanyol dalam pernyataan tentang denda yang telah diusulkan.

Komisi Konservasi Sumber Daya Kehidupan Laut Antartika, badan internasional yang mengawasi penangkapan ikan di Antartika, mengiinkan perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia untuk menangkap hanya 26.000 metrik ton ikan toothfish setiap tahunnya, lebih dari setengah dari jumlah tersebut dikirim ke Amerika Serikat. Pakar industri memperkirakan sekitar 1.000 metrik ton ikan toothfish Antartika senilai $20 juta ditangkap secara ilegal setiap tahun.

“Kami ingin sekali membasmi semua kapal yang ilegal, tidak tercatat dan tidak diatur,” ujar Andrew Wright, sekretaris eksekutif dari komisi tersebut. “Mereka benar-benar merusak upaya penangkapan ikan yang berkelanjutan.”

Kementerian Spanyol mengatakan mereka yakin bahwa perusahaan yang ditargetkan telah melanggar perjanjian penangkapan ikan internasional.

Perahu-perahu yang terlibat dalam penangkapan ikan ilegal di Antartika tidak mengibarkan bendera Spanyol, tetapi menggunakan bendera dari negara-negara yang belum menandatangani perjanjian konservasi penangkapan ikan internasional atau pengelolaan sumber daya laut, seperti Nigeria, Sierra Leone, Guinea Khatulistiwa dan Indonesia, menurut pihak berwenang.

Kelompok aktivis lingkungan Sea Sheperd mengatakan mereka pernah menghadapi beberapa kapal-kapal yang dikaitkan dengan Vidal di perairan dekat Antartika di bagian belahan bumi selatan pada periode penangkapan ikan musim panas yang berlangsung dari Desember sampai Maret.

Sid Chakravarty, kapten kapal Sea Shepherd yang diberi nama Sam Simon, mengatakan ia melacak dua kapal yang dikaitkan dengan Vidal pada bulan Februari, setelah angkatan laut Selandia Baru menemukan mereka.

Ia mengatakan ketika mendekati kapal tersebut, ia melihat nomor dan nama nama kapal-kapal tersebut baru saja dicat dan salah satu kapal menggunakan karton untuk memalsukan bendera Guinea Khatulistiwa.

“Mereka bahkan tidak memiliki bendera asli,” katanya.

Chakravaty mengatakan bahwa kedua perahu tersebut memiliki alat tangkap ikan yang diletakkan di atas geladak dan siap digunakan. Ia mengatakan kapal-kapal tersebut tidak merespon ketika ia memanggil mereka. Kedua kapal tersebut langsung berpisah dan kabur. Ia memutuskan untuk mengikuti salah satu kapal tersebut. Pengejaran itu berlangsung selama delapan hari melalui laut yang penuh dengan es.

Juru kampanye lingkungan menyambut baik pengumuman pemerintah Spanyol tersebut. Maria Jose Cornax, Manajer Kampanye Perikanan di Oceana, sebuah kelompok perlindungan laut yang berbasis di AS, mengatakan sanksi terhadap Vidal adalah yang pertama di Uni Eropa.

Kelompok lingkungan hidup dan industri mengatakan mereka berharap sanksi yang diusulkan oleh pemerintah Spanyol, dan penyitaan kapal-kapal yang dicurigai melakukan penangkapan ikan toothfish secara ilegal oleh pemerintah Afrika dan Asia, akan menjadi akhir dari industri ilegal sekitar Antartika. Tapi McCully mengatakan walaupun perkembangan terbaru ini disambut dengan baik, masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan mereka atas penangkapan ikan ilegal.

Pemerintah Spanyol memperluas investigasi mereka ke perusahaan-perusahaan yang diduga melakukan penangkapan ikan ilegal setelah peraturan baru yang dikeluarkan pada bulan Januari memberikan mereka kekuasaan untuk menghukum warga negara Spanyol atau perusahaan Spanyol yang diketahui menangkap ikan secara ilegal, di manapun di dunia ini atau bendera apapun yang kapal mereka gunakan ketika menangkap ikan.

Pemerintah masih menyelidiki bagaimana ikan tersebut bisa masuk ke pasar ikan legal dan akhirnya ke restoran-restoran. Pemerintah Spanyol mengatakan kapal-kapal tersebut milik beberapa perusahaan besar yang berbasis di Panama, Uruguay, Belize dan Swiss.

XS
SM
MD
LG