Tautan-tautan Akses

Spanyol Bantah Klaim Inggris yang Sebut Negaranya Tidak Aman bagi Turis


Orang-orang berkumpul di luar menyaksikan pemandangan senja di Barcelona, Spanyol, 25 Juli 2020. (Foto: AP)
Orang-orang berkumpul di luar menyaksikan pemandangan senja di Barcelona, Spanyol, 25 Juli 2020. (Foto: AP)

Pemerintah Spanyol, Minggu (26/7), menegaskan negaranya aman bagi turis. Pernyataan pemerintah Spanyol membantah klaim Inggris yang memberlakukan karantina dua minggu terhadap semua pelancong yang memasuki Inggris dari Spanyol karena pandemi virus corona.

"Spanyol aman, aman bagi warga Spanyol, aman bagi turis," kata Menteri Luar Negeri Arancha Gonzalez Laya kepada para wartawan.

Dia mengatakan Spanyol akan berusaha membujuk Inggris untuk mengecualikan Balearic dan Kepulauan Canary dari aturan karantina itu. Spanyol berargumen bahwa prevalensi virus di dua tujuan wisata populer itu lebih rendah dibandingkan di Inggris sendiri.

Setahun lalu, pengunjung dari Inggris mencapai seperlima dari seluruh pengunjung asing ke Spanyol. Ini artinya, aturan karantina Inggris bisa merugikan upaya Spanyol untuk menggairahkan kembali perekonomiannya setelah karantina wilayah berbulan-bulan guna mencegah penyebaran virus corona.

Namun jumlah kasus Covid-19 telah naik di Spanyol dalam beberapa pekan belakangan. Hal ini mendorong Inggris untuk menghapus Spanyol dari daftar "aman untuk dikunjungi" pada Sabtu (25/7) malam. Beberapa jam kemudian aturan karantina diberlakukan.

Langkah itu membuat banyak pelancong kecewa. Seorang turis Inggris mengatakan, "Semua orang panik."

Namun Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan Inggris tidak menyesalkan langkah mendadak itu. Dia mengatakan upaya itu diperlukan karena lonjakan kasus Covid-19 di Spanyol baru-baru ini.

“Kita tidak perlu meminta maaf... kita harus mengambil langkah cepat dan tegas," katanya kepada Sky News. [vm/lt]

XS
SM
MD
LG