Tautan-tautan Akses

Sosialita Inggris Ghislaine Maxwell Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Pelecehan Seksual Jeffrey Epstein


Sketsa persidangan yang menunjukkan Ghislaine Maxwell duduk di ruang sidang saat menunggu juri berdiskusi mengenai keterlibatannya dalam kasus pelecehan seksual, dalam sebuah persidangan di New York, pada 29 Desember 2021. (Foto: AP/Elizabeth Williams)
Sketsa persidangan yang menunjukkan Ghislaine Maxwell duduk di ruang sidang saat menunggu juri berdiskusi mengenai keterlibatannya dalam kasus pelecehan seksual, dalam sebuah persidangan di New York, pada 29 Desember 2021. (Foto: AP/Elizabeth Williams)

Sosialita Inggris Ghislaine Maxwell telah dinyatakan bersalah karena membantu memikat gadis-gadis remaja untuk dilecehkan secara seksual oleh mendiang Jeffrey Epstein.

Putusan yang diumumkan Rabu (29/12) sore itu mengakhiri persidangan selama satu bulan penuh yang menghadirkan kisah-kisah eksploitasi seksual terhadap gadis-gadis, di mana yang paling muda di antara mereka berusia 14 tahun, yang disampaikan oleh sedikitnya empat perempuan yang menggambarkan pelecehan seksual itu pada 1990an hingga awal 2000, di beberapa rumah mewah Epstein di Florida, New York dan New Mexico.

Para juri berunding selama lima hari penuh sebelum memutuskan Maxwell bersalah atas setiap dakwaan, kecuali satu. Ia akan menghadapi hukuman beberapa tahun penjara. Putusan ini akan mengakhiri upaya sejumlah perempuan yang selama bertahun-tahun berjuang untuk meminta pertanggungjawaban Maxwell karena telah melecehkan mereka.

Kuasa hukum Maxwell mengatakan kliennya dijadikan kambing hitam atas kejahatan yang dilakukan pemodal Jeffrey Epstein, yang bunuh diri di penjara 2019.

24 Saksi Mata Sampaikan Kesaksian Mencengangkan

Selama persidangan jaksa memanggil 24 saksi mata untuk memberikan gambaran kehidupan di dalam rumah Epstein kepada juri.

Seorang pembantu rumah tangga menyampaikan kesaksian bahwa ia diminta untuk “membutakan mata, menutup telinga dan berpura-pura bodoh” tentang kehidupan pribadi Epstein, seorang pemodal yang rajin menjalin persahabatan dengan sejumlah politisi berpengaruh dan taipan bisnis; dan Maxwell, anak seorang raja media yang menjalani kehidupan mewah.

Beberapa pilot yang menjadi saksi mata dalam sidang itu menyebut beberapa nama tokoh terkenal seperti Pangeran Andrew, Bill Clinton dan Donald Trump yang terbang dengan pesawat jet pribadi milik Epstein.

Foto dari Jeffrey Epstein dan Ghislaine Maxwell yang ditampilkan dalam sebuah konferensi pers di New York, pada 2 Juli 2020. (Foto: AP/John Minchillo)
Foto dari Jeffrey Epstein dan Ghislaine Maxwell yang ditampilkan dalam sebuah konferensi pers di New York, pada 2 Juli 2020. (Foto: AP/John Minchillo)

Juri juga melihat bukti-bukti fisik seperti meja pijat yang pernah digunakan Epstein dan sebuah “buku berwarna hitam” yang berisi daftar kontak sebagian korban yang diberi judul “pijat.” Ada juga dokumen bank yang menunjukkan Epstein telah mengalihkan $30,7 juta pada Maxwell, teman hidupnya sejak lama yang pernah menjadi pacar dan kemudian menjadi pegawainya.

Kesaksian Utama Empat Perempuan

Tetapi inti utama penuntutan adalah kesaksian empat perempuan yang mengatakan mereka telah menjadi korban Maxwell dan Epstein pada usia masih sangat muda.

Tiga perempuan memberi kesaksian dengan menggunakan nama depan atau nama samaran untuk melindungi privasi mereka, yaitu Jane, seorang aktris televisi; Kate, seorang mantan model dari Inggris; dan Carolyn, yang kini seorang ibu dan berupaya pulih dari kecanduan narkoba. Yang keempat adalah Annie Farmer, seorang psikolog yang memilih menggunakan nama aslinya setelah beberapa tahun ini bersikap vokal tentang tuduhan yang disampaikannya.

Satu sama lain mereka menggemakan deskripsi tentang perilaku Maxwell yang menggunakan pesonanya dan hadiah untuk mendapatkan kepercayaan mereka, menaruh minat pada masalah yang dihadapi para korban dan memberi mereka jaminan bahwa Epstein dapat menggunakan kekayaan dan koneksinya untuk memenuhi impian mereka.

Mereka mengatakan semua itu berubah kelam ketika Maxwell membujuk mereka untuk memijat Epstein, yang kemudian berubah menjadi pelecehan seksual, namun digambarkan Maxwell sebagai hal yang biasa.

Maxwell Membantah Semua Tuduhan

Lewat tim pengacaranya Maxwell yang berusia 60 tahun membantah tuduhan itu. Namun Maxwell menolak mengambil risiko untuk memberikan kesaksian langsung. Ia mengatakan pada hakim bahwa “pemerintah belum membuktikan kasusnya tanpa keraguan, sehingga tidak ada alasan bagi saya untuk memberi kesaksian.”

“Tuduhan terhadap Maxwell adalah untuk hal-hal yang dilakukan Epstein,” ujar Bobbi Sternheim, salah seorang pengacara Maxwell pada juri. “Tetapi ia bukan Epstein, dan ia tidak seperti Epstein,” tegasnya.

Pertarungan hukum yang melibatkan Epstein dan Maxwell belum berakhir. Maxwell masih menunggu sidang atas dua tuduhan sumpah palsu.

Tuntutan hukum yang melibatkan tuduhan pelecehan seksual juga akan berlanjut, termasuk tuduhan salah seorang perempuan yang tidak terlibat dalam sidang pengadilan ini – yaitu Virginia Giuffre – yang mengatakan ia dipaksa melakukan hubungan seksual dengan Pangeran Andrew ketika ia berusia 17 tahun. Andrew telah membantah hal itu dan diperkirakan gugatan itu tidak akan disidangkan hingga beberapa bulan ke depan. [em/rs]

XS
SM
MD
LG