Tautan-tautan Akses

Skandal Korupsi FIFA Semakin Dalam


Jaksa Penuntut Umum Loretta Lynch
Jaksa Penuntut Umum Loretta Lynch

Dugaan korupsi dalam FIFA, semakin bertambah pekan ini ketika pihak berwenang AS mendakwa belasan pejabat melakukan penggelapan dana organisasi itu. Dua wakil presiden FIFA ditangkap di Swiss.

Pekan ini seharusnya menandai babak baru bagi FIFA yang menyetujui upaya reformasi untuk menjadi organisasi olahraga yang dipercaya dan professional.

Namun, 16 pejabat FIFA justru ditangkap hari Kamis (3/12) oleh pihak berwenang AS, yang menuduh mereka menggelapkan dana besar yang sedianya diperuntukkan bagi penanggulangan bencana dan program-program sepak bola pada tingkat masyarakat.

Dakwaan itu menarget beberapa eksekutif sepak bola paling senior di Amerika Selatan dan Tengah. Jaksa Penuntut Umum Loretta Lynch mengatakan ada dana besar yang telah digelapkan.

“Skala korupsi yang diduga dilakukan, tidak terbayangkan. Dan pesan dari semua ini seharusnya jelas. Siapapun yang masih bersembunyi dan berharap terhindar dari penyelidikan ini tidak akan luput,” ujarnya.

Dakwaan AS itu dijatuhkan beberapa jam setelah penangkapan dua wakil presiden FIFA oleh polisi Swiss. Tuduhan itu mengungkap kemunafikan FIFA, kata sejarawan olahraga Philip Barker, yang berbicara kepada VOA lewat Skype.

Baker mengatakan, “Fasilitas latihan yang mereka dirikan, pelatihan yang diadakan, semuanya omong kosong ketika diketahui bahwa orang-orang itu ternyata memperkaya diri sendiri dengan dana yang seharusnya membantu dunia sepakbola.”

11 anggota dan bekas anggota komite eksekutif FIFA telah didakwa dalam penyidikan AS itu. Presiden sementara FIFA, Issa Hayatou, berjanji akan membantu penyelidikan selanjutnya.

Hayatou mengatakan penangkapan itu menandai perlu diterapkannya program reformasi menyeluruh bagi FIFA.

Reformasi itu termasuk mengurangi kewenangan komite eksekutif FIFA dan transparansi yang lebih jelas. Badan itu dijadwalkan memilih presiden baru bulan Februari tetapi penyelidikan kriminal bisa menghambat proses itu, kata Barker.

“Ini adalah salah satu masalah besar dalam penyelidikan FIFA. Mereka yang kini dianggap bersih, yang mungkin bisa membantu memperbaiki citra FIFA, juga harus jadi subyek penyelidikan,” tambah Barker.

Sementara itu bekas presiden Sepp Blatter dihentikan sementara sebagai bagian dari penyelidikan terpisah oleh pihak berwenang Swiss mengenai pembayaran dua juta dolar kepada kepala sepak bola Eropa Michel Platini. [vm/ii]

XS
SM
MD
LG