Tautan-tautan Akses

Singapura Selidiki Kasus Infeksi Ulang COVID-19 Setelah Vaksinasi


Foto Kementerian Komunikasi dan Informasi Singapura menunjukkan vaksin virus corona COVID-19 diberikan kepada staf perawat senior Sarah Lim (kanan) saat Singapura memulai latihan vaksinasi, 30 Desember 2020. (Foto: AFP)
Foto Kementerian Komunikasi dan Informasi Singapura menunjukkan vaksin virus corona COVID-19 diberikan kepada staf perawat senior Sarah Lim (kanan) saat Singapura memulai latihan vaksinasi, 30 Desember 2020. (Foto: AFP)

Kementerian Tenaga Kerja Singapura mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki kemungkinan terjadinya kasus infeksi ulang COVID-19 di antara penghuni asrama pekerja migran. Penyelidikan dilakukan setelah otoritas menemukan sekitar selusin kasus positif di fasilitas tersebut.

Reuters mengutip media lokal, Kamis (22/4), melaporkan ratusan penghuni asrama tersebut akan dikirim ke fasilitas karantina pemerintah.

Pihak berwenang telah melakukan tes COVID-19 kepada semua penghuni di Westlite Woodlands Dormitory setelah seorang pekerja berusia 35 tahun dinyatakan positif pada 20 April dalam pengujian virus corona berkala.

Pekerja tersebut telah menyelesaikan dosis vaksinasi keduanya pada 13 April. Teman sekamarnya juga dinyatakan positif.

Hingga saat ini, setidaknya 10 pekerja yang pulih ditemukan positif COVID-19.

"Kasus-kasus ini segera diisolasi dan disampaikan ke Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) untuk menyelidiki kemungkinan infeksi ulang," kata Kementerian Tenaga Kerja dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Rabu (21/4).

Lebih dari 1.100 penduduk dari blok tempat kasus ditemukannya infeksi virus corona akan dikirim ke fasilitas karantina pemerintah selama 14 hari, Channel NewsAsia melaporkan di situsnya, mengutip surat dari operator asrama.

Singapura terakhir kali melaporkan lebih dari 10 kasus dalam satu hari di antara penghuni asrama pada September. Hampir tidak ada infeksi baru selama beberapa bulan terakhir di negara tersebut.

Negara kota itu sebagian besar telah mengendalikan virus secara lokal dan telah melaksanakan program vaksinasi.

Kementerian Kesehatan sebelumnya mengatakan vaksin itu efektif dalam mencegah penyakit bergejala tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah vaksin itu juga akan mencegah penularan selanjutnya.

Sebagian besar dari lebih dari 60 ribu kasus COVID-19 sejak pandemi dimulai di negara itu, terjadi di asrama yang padat, yang menampung sebagian besar pekerja berupah rendah. Kondisi itu memicu penguncian fasilitas.

Pekerja di asrama sebagian besar masih terpisah dari penduduk lainnya di negara kota, biasanya hanya diizinkan keluar dari tempat tinggal mereka untuk bekerja. [ah/au/ft]

XS
SM
MD
LG