Tautan-tautan Akses

Setelah Diprotes Dokter, Militer Pakistan Segera Kirim APD


Para dokter di Pakistan berunjuk rasa, memprotes kurangnya alat pelindung diri (APD) dalam menghadapi virus corona di Quetta, Pakistan, 6 April 2020. (foto; dok).
Para dokter di Pakistan berunjuk rasa, memprotes kurangnya alat pelindung diri (APD) dalam menghadapi virus corona di Quetta, Pakistan, 6 April 2020. (foto; dok).

Militer Pakistan, Selasa (7/4), menjanjikan bahwa puluhan dokter, yang sempat sebentar dipenjarakan karena menggelar demonstrasi yang memprotes kurangnya alat pelindung diri (APD) dalam menghadapi wabah virus corona, akan mendapatkan apa yang mereka butuhkan.

Sebuah pernyataan militer menyebutkan, suplai darurat peralatan medis, termasuk APD, telah dikirimkan ke Quetta.

Ada 47 dokter yang sempat dipenjarakan di Quetta, ibukota Provinsi Baluchistan, Senin (6/4). Kesemuanya dibebaskan pada hari yang sama, kata juru bicara pemerintah Liaquat Shahwani.

Namun, sejumlah dokter mengatakan, mereka telah diperlakukan semena-mena oleh polisi dan bahkan beberapa di antara mereka sempat dipukuli. Para dokter itu menolak mengungkapkan nama pelaku dan korban karena takut mendapat pembalasan.

Di Pakistan, dua dokter dilaporkan meninggal dunia akibat terjangkit virus corona. Negara itu hingga saat ini memiliki 4.004 kasus dengan 54 kematian. Banyak kasus di negara itu terkait dengan orang-orang yang baru saja melakukan ziarah di negara tetangganya, Iran.

Iran sendiri saat ini merupakan negara dengan kasus COVD-19 terparah di Timur Tengah. TV pemerintah Iran, Selasa (7/4), mengatakan, 133 orang meninggal hari itu karena virus tersebut. Hingga sejauh ini, Iran memiliki 65.589 kasus yang telah dikukuhkan dan 3.872 kematian.

Pihak berwenang Pakistan memberlakukan lockdown nasional hingga 14 April. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG