Tautan-tautan Akses

 
Seruan Restorasi Tempat Pemandian Umum di Mosul Semakin Gencar Terdengar

Seruan Restorasi Tempat Pemandian Umum di Mosul Semakin Gencar Terdengar


Lebih dari tiga tahun setelah militan ISIS dikalahkan di Irak utara, banyak bagian kota Mosul yang masih berupa reruntuhan, 29 Januari 2020. (H.Murdock/VOA)
Lebih dari tiga tahun setelah militan ISIS dikalahkan di Irak utara, banyak bagian kota Mosul yang masih berupa reruntuhan, 29 Januari 2020. (H.Murdock/VOA)

Seruan-seruan  untuk memperbaiki tempat-tempat pemandian umum di Mosul, Irak, semakin gencar terdengar.  Banyak yang  mengatakan, fasilitas-fasilitas seperti itu  merupakan bagian dari sejarah dan identitas kawasan Kota Tua-nya yang hancur  akibat konflik. 

Tempat pemandian umum, yang biasa disebut hammam di Irak, memainkan peran penting dalam sejarah kawasan Kota Tua Mosul. Fasilitas yang juga dikenal sebagai tempat mandi uap ini merupakan pusat pertemuan sosial.

Menjelang pernikahan, Lebaran, atau peringatan massal, biasanya banyak keluarga dan kerabat mereka datang ke fasilitas itu untuk membersihkan diri dan berkumpul karena sebagian besar rumah di Kota Tua tidak memiliki kamar mandi yang layak mengingat ukurannya yang kecil, sekitar 40-50 meter persegi.

Obaid Agha adalah salah satu hammam yang berdiri paling lama di kawasan tersebut. Hammam itu rusak parah sewaktu berlangsungnya perjuangan untuk membebaskan kota itu dari kelompok ISIS pada 2017. Kondisinya saat ini sangat parah dan terabaikan.

Mohammed Younis Obaid adalah pemilik hammam itu. "Hammam Obeid Agha didirikan pada tahun 1157 Hijriah atau sekitar tahun 1744 Masehi. Hammam ini dibangun oleh kakek buyut saya, Abdulkadir Agha al Jalili, pada masa pemerintahan dinasti al Jalili di Mosul, yang bertahan selama 110 tahun."

Renovasi di pemandian Turki al-Nahhasin (hammam), di kota tua kota Aleppo, Suriah utara, 8 Desember 2021. (AFP)/ilustrasi. Seruan-seruan untuk memperbaiki tempat-tempat pemandian umum di Mosul, Irak, semakin gencar terdengar.
Renovasi di pemandian Turki al-Nahhasin (hammam), di kota tua kota Aleppo, Suriah utara, 8 Desember 2021. (AFP)/ilustrasi. Seruan-seruan untuk memperbaiki tempat-tempat pemandian umum di Mosul, Irak, semakin gencar terdengar.

Obaid sangat membanggakan hammam itu, karena ukurannya yang besar dan keindahan arsitekturnya. “Hammam ini memiliki luas lebih dari 1.800 meter persegi. Setelah dibuka untuk umum, menjadi tempat tujuan orang-orang yang datang untuk mandi. Selain itu, hammam ini memiliki arsitektur yang sangat bergaya dan sangat mengakar pada sejarah. Jadi , ini adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi," jelasnya.

Penduduk di daerah tersebut telah meminta otoritas setempat dan pihak-pihak terkait untuk memulai proyek pemulihan fasilitas tersebut.

Faris Abdulsattar, seorang insinyur dari Mosul, termasuk di antara orang yang mengeluarkan seruan itu. Ia mengatakan, Kota Tua Mosul saat ini tercantum dalam daftar sementara Warisan Dunia UNESCO setelah pengajuannya pada Agustus 2018.

“Kota Mosul masuk dalam daftar sementara Warisan Dunia. Sangat penting bagi kita untuk memulihkannya agar bisa tercantum di Situs Warisan Dunia. Pemulihannnya akan menghasilkan pendapatan yang besar bagi kota itu karena bisa menjadi tujuan wisata,” komentarnya.

Seorang anggota staf restorasi perpustakaan memeriksa sebuah dokumen yang rusak di Perpustakaan Nasional Baghdad di Irak, 28 Juli 2015. (AP/Karim Kadim)
Seorang anggota staf restorasi perpustakaan memeriksa sebuah dokumen yang rusak di Perpustakaan Nasional Baghdad di Irak, 28 Juli 2015. (AP/Karim Kadim)

Kawasan Kota Tua dianggap sebagai pusat kota Mosul saat ini. Kawasan tersebut sebagian besar rusak akibat pertempuran selama sembilan bulan antara pasukan Irak dan kelompok ISIS.

Popularitas tempat-tempat pemandian umum sebetulnya telah menurun di Irak. Di Baghdad, contohnya, hanya ada 30 yang tersisa. Dulunya di kawasan ibu kota ini, ada lebih dari 100 hammam. Sebagian besar hammam itu telah dibongkar untuk memungkinkan pendirian kawasan permukiman, pusat perbelanjaan dan jalan.

“Kami berada di ambang kepunahan,” kata Jamil Hamza Mashgoor, manajer sebuah hammam yang bernama Rasheed Bath for Men, fasilitas pemandian umum tertua di Baghdad. Ia berharap pemerintah mendengarkan keprihatinannya, dan membantu mempertahankan keberadaan hammannya. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG