Tautan-tautan Akses

Serangan Suriah Ancam Kerja Sama Turki dengan Rusia dan Iran


Seorang anak laki-laki suriah berlari sambil membawa roti menyusul laporang serangan udara oleh pasukan pemerintah di Kota Binnish, Suriah, di pinggiran Idlib, 12 Januari 2017. [Foto:Dok]
Seorang anak laki-laki suriah berlari sambil membawa roti menyusul laporang serangan udara oleh pasukan pemerintah di Kota Binnish, Suriah, di pinggiran Idlib, 12 Januari 2017. [Foto:Dok]

Turki, Rabu (10/1), mengecam Rusia dan Iran karena tidak mencegah serangan militer Suriah yang sedang dilancarkan di Idlib, daerah yang dikuasai pemberontak Suriah. Serangan ini mengancam kerja sama Ankara dengan Teheran dan Moscow dalam mengatasi konflik Suriah.

Mencerminkan kecemasan Ankara yang makin besar, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengancam, “Rusia dan Iran harus menghentikan rezim Suriah. Mereka seharusnya sadar tugas mereka sebagai negara penjamin,” kata dia.

Ankara, Selasa (9/1), memanggil Duta Besar Iran dan Rusia, serta menyerahkan sebuah surat protes resmi.

Sebagai bagian yang dikenal sebagai proses Astana, Turki, Iran dan Rusia telah sepakat untuk menciptakan zona de-eskalasi di Idlib.

Sebagai bagian dari rencana tersebut, Ankara mengerahkan pasukan di daerah itu guna memantau gencatan senjata antara pasukan pemerintah Suriah dan pembrontak. Damaskus dan Moscow menganggap kelompok jihadis yang radikal dan berbasis di Idlib bukan bagian dari kesepakatan itu. [ps/jm]

XS
SM
MD
LG