Tautan-tautan Akses

Serangan Rudal Rusia di Odesa, 17 Tewas


Bangunan yang hancur akibat serangan rudal di Bilhorod-Dnistrovskyi, wilayah Odesa, Ukraina, 1 Juli 2022. (Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS)
Bangunan yang hancur akibat serangan rudal di Bilhorod-Dnistrovskyi, wilayah Odesa, Ukraina, 1 Juli 2022. (Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS)

Serangan rudal Rusia di wilayah Odesa, Ukraina, Jumat (1/7) dini hari menewaskan sedikitnya 17 orang. Puluhan orang terluka dalam serangan tersebut. Setidaknya salah satu sasaran adalah gedung tempat tinggal.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Kamis (30/6) bahwa pihaknya telah mundur dari Pulau Ular di Ukraina, yang telah menjadi simbol perlawanan Ukraina sejak invasi Moskow empat bulan lalu.

Rusia telah menggunakan pulau di Laut Hitam di dekat kota pelabuhan Odesa itu sebagai tempat pendaratan setelah merebutnya pada tahap awal perang, meluncurkan serangan ke Ukraina dari pulau itu dan memantau pengiriman barang dari pelabuhan Ukraina.

Tetapi Ukraina mengkonfirmasi pasukan Rusia telah menarik diri dan mengatakan itu terjadi setelah pasukan Ukraina menghantam pulau itu dengan serangan rudal dan artileri semalam, sehingga pasukan Rusia yang tersisa untuk melarikan diri dengan dua speedboat.

Kepala kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Andriy Yermak, membenarkan penarikan pasukan Rusia dari pulau itu. “Tidak ada lagi pasukan Rusia di Pulau Ular. Angkatan Bersenjata kami melakukan pekerjaan dengan baik,” kata Yermak dalam sebuah cuitan di Twitter.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah meninggalkan pulau kecil itu “sebagai simbol niat baik” setelah menyelesaikan misinya di sana.

Seorang pejabat regional Ukraina mengatakan sebuah kapal kargo berisi 7.000 ton gandum meninggalkan pelabuhan Berdyansk yang diduduki Rusia untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan pada hari Kamis. Pejabat itu mengatakan itu adalah gandum milik pemerintah dan kapal itu berlayar menuju “negara-negara sahabat.”

Dalam konferensi pers hari Kamis di Moskow bersama Presiden Indonesia Joko Widodo, yang negaranya memegang jabatan presiden bergilir G20 tahun ini, Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia akan menjamin keamanan kapal yang membawa biji-bijian dari Ukraina, jika Ukraina membersihkan ranjau di pelabuhan. [lt/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG